Page 38 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 38
Beberapa pegawai hotel dan restoran yang dirumahkan mulai dipekerjakan lagi dengan
kebijakan tertentu. Membaiknya kondisi pariwisata setelah hotel dan resto beroperasi, membuka
peluang para pegawai kembali bekerja.
"Sebelumnya, ada 2.000 orang yang bekerja di 29 hotel dan 12 restoran yang dirumahkan. Dari
jumlah itu, baru sebagian yang mulai dipekerjakan kembali. Ini karena hotel dan restoran masih
punya pengeluaran tetap. Dengan kata lain, masih perlu ada penghematan karena bisnis belum
benar-benar kembali seperti sedia kala," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia
(PHRI) cabang Cianjur, Nano Indra Praja, Minggu (21/6/2020).
Nano menjelaskan, untuk tetap mempekerjakan pegawai, pihak hotel dan restoran menyiasati
banyak hal. Mulai dari pemberlakukan sistem pergantian pekerja hingga pembayaran setengah
gaji selama dirumahkan. "Jadi, sebisa mungkin pengusaha hotel dan restoran tidak memutus
masa kerja para pegawainya. Tentu, harus ada kesepakatan antara kedua pihak agar tak terjadi
PHK," ucapnya.
Nano menuturkan, para pengusaha tidak boleh menjadikan kondisi sulit pada pandemi sebagai
alasan PHK Apalagi, pegawai di sektor pariwisata sudah sangat terdampak sejak dua bulan lalu.
Nano mengakui, lesunya sektor pariwisata akibat pandemi, berdampak pada tingkat hunian
yang menyentuh angka 3 persen. "Saat itu, pengusaha hotel dan restoran sudah kewalahan
kalau memaksakan diri beroperasi. Bahkan, ada beberapa hotel yang akhirnya tutup dan tidak
lagi beroperasi," kata Nano.
Meskipun kini wisatawan sudah bisa kembali berkunjung, Nano berharap semua pihak ketat
pada aturan kesehatan. Selain selektif memilih tamu, hotel dan restoran harus patuh pada
penerapan protokol kesehatan.
Ia pun optimistis dengan upaya perbaikan sektor pariwisata yang saat ini kembali berdenyut.
Walaupun tidak bisa buka secara total dan normal seperti biasanya, setidaknya sektor andalan
di kawasan utara Cianjur itu tetap beroperasi. (Shofira Hanan)*" *
37

