Page 21 - e-Kliping Ketenagakerjaan 23 Oktober 2019
P. 21
Title REVITALISASI SMK: PEMERINTAH AKAN TAMBAH GURU PRODUKTIF
Media Name bisnis.com
Pub. Date 22 Oktober 2019
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191022/12/1161851/revitalisasi-smk-p emerintah-
Page/URL
akan-tambah-guru-produktif
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
JAKARTA -- Pemerintah akan meningkatkan jumlah guru produktif sebagai bentuk
revitalisasi terhadap sistem pendidikan vokasi atau sekolah menengah kejuruan
(SMK).
Deputi IV Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya
Saing Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian, Rudy
Salahuddin mengatakan, selama ini salah satu masalah pendidikan SMK adalah
minimnya jumlah guru produktif.
"Permasalahan SMK juga kan ada di guru-gurunya. Guru produktif kita sangat
sedikit, 20% dari keseluruhan jumlah guru di Indonesia," katanya kepada belum
lama ini.
Sisanya, imbuhnya, adalah guru adaptif (yaitu guru bahasa, guru agama) dan guru
normatif yang mengajarkan matematika (hitung-hitungan).
Salah satu upaya untuk memperbanyak guru produktif adalah dengan mentransfer
guru adaptif dan normative menjadi guru produktif dengan metode training of
trainer.
"Pelatihnya bisa diambil dari pelaku industri atau orang industri yang sudah
pensiun." Dalam hal ini, dia mengaku belum bisa menuturkan berapa target guru
yang akan diubah jadi guru produktif pada tahun ini.
"Kalau yang di Kementerian Perindustrian ada 2.000 guru tahun ini. Kemenperin
selama 2019 ini ditargetkan 2000 guru, yang pasti 2020 anggaran vokasi/
SMKsemakin besar." Wakil ketua Kadin bidang Ketenagakerjaan, Anton Supit
mengatakan, dalam hal reformasi SMK, pihak industri mengusulkan agar pensiunan
industri bisa diserap sebagai guru produktif.
"Vokasi/SMK itu artinya dual system atau sistim ganda,satu kaki di industri yang
satu di sekolah,tapi sambil menunggu kesiapan industri,guru produktif memang
harus ditambah dan sebaiknya di ambil dari pensiunan industri," kata Anton, Senin
(21/10/2019).
Page 20 of 124.