Page 25 - e-Kliping Ketenagakerjaan 23 Oktober 2019
P. 25

UNSUR BURUH TAK DIAJAK BERUNDING, KSPI TOLAK RENCANA KENAIKAN UMP PADA
                Title
                               2020
                Media Name     kompas.com
                Pub. Date      22 Oktober 2019
                               https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/22/11022551/unsur-buruh-ta k-diajak-
                Page/URL
                               berunding-kspi-tolak-rencana-kenaikan-ump-pada
                Media Type     Pers Online
                Sentiment      Negative









               Rencana kenaikan upah minimum provinsi (UMP) mulai tahun depan sebesar 8,51
               persen mendapat penolakan dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).


               Di DKI Jakarta, jika UMP resmi naik sebesar 8,51 persen, UMP yang sebelumnya Rp
               3.940.973 akan menjadi Rp 4.276.349 per bulan pada 2020.

               Ketua Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI Kahar S Cahyono mengatakan
               penolakan ini lantaran kenaikan hanya didasarkan pada Peraturan Pemerintah
               Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan dan bergantung pada inflasi serta
               pertumbuhan ekonomi nasional dan tidak berdasarkan pada kebutuhan nyata dari
               para buruh atau pekerja.

               "Tanggapan kita menolak kenaikan 8,51 persen alasannya kenaikan itu didasarkan
               oleh PP 78 Tahun 2015. Selama ini kan KSPI menolak keberadaan peraturan
               pemerintah tersebut. Kenaikannya tidak berdasarkan kebutuhan real," ucap Kahar
               saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/10/2019).

               Hal lain yang membuat KSPI keberatan menerima keputusan ini karena kebijakan
               dari pemerintah pusat yang menyamaratakan kenaikan atau besaran UMP yakni
               8,51 persen.

               Menurut dia, hal ini tanpa melalui perundingan di masing-masing daerah yang
               seharusnya melibatkan pekerja, pengusaha, dan pemerintah.

               Keputusan ini seolah melangkahi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
               Ketenagakerjaan.

               "Penetapan itu kan ditetapkan langsung melalui surat edaran menteri di tingkat
               nasional begitu. Otomatis dia menghilangkan perundingan di tingkat daerah. Yang
               berunding ialah dewan pengupahan, itu isinya tiga unsur karena realitasnya tiap
               kota atau provinsi itu berbeda-beda," katanya.

               Pekerja di Jakarta masih sedikit lebih beruntung karena dengan kenaikan tersebut
               bakal menyentuh angka UMP Rp 4,2 juta. Namun, di daerah lain seperti Ciamis yang
               hanya memiliki UMP Rp 1,6 juta, kenaikan ini tak berarti apa-apa.





                                                       Page 24 of 124.
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30