Page 142 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 SEPTEMBER 2021
P. 142

TINGKATKAN PENDAFTAR WLKP, KEMNAKER GUNAKAN STRATEGI BARU

              Dalam  upaya  menyosialisasikan  Wajib  Lapor  Ketenagakerjaan  di  Perusahaan  (WLKP),
              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menggunakan pendekatan berbasis kemanfaatan.

              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  K3  (Binwasnaker  dan  K3)
              Kemnaker,  Haiyani  Rumondang  mengatakan,  pendekatan  tersebut  diharapkan  meningkatkan
              kesadaran  perusahaan  untuk  mendaftar  WLKP,  tidak  hanya  karena  kewajiban,  namun
              berdasarkan kebutuhan perusahaan.

              Salah satu hal yang mendasari pendekatan itu antara lain adalah 9 Lompatan Besar Kemnaker
              yang  dicanangkan  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah,  yaitu  reformasi  pengawasan
              ketenagakerjaan.

              "Melalui  reformasi  birokrasi  ini,  kami  ingin  mengubah  pendekatan  dalam  mensosialisasikan
              WLKP, agar WLKP tidak dianggap sebagai sebuah kewajiban, tetapi WLKP menjadi sesuatu yang
              bermanfaat dan benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan itu sendiri," kata Haiyani di Jakarta,
              Rabu (1/9).

              Direktur Bina Pemeriksaan Norma Hukum Ketenagakerjaan (Binariksa) Kemnaker, Yuli Adiratna
              menambahkan, reformasi pengawasan ketenagakerjaan sangat diperlukan untuk meningkatkan
              kepatuhan     pemangku      kepentingan     dalam     mengimplementasikan      norma-norma
              ketenagakerjaan, termasuk kepatuhan perusahaan mendaftar WLKP.

              Untuk itu, lanjut Yuli, sosialisasi WLKP yang dilakukan saat ini tidak lagi berfokus pada kewajiban
              pengusaha  dalam  mendaftarkan  perusahaannya  di  WLKP,  namun  pada  kemanfaatan  yang
              didapat perusahaan usai mendaftar di WLKP.

              "Kita  harus  mengubah  mindset,  pemerintah  harus  mengubah  gayanya,  kalau  gayanya  gaya
              paksa itu sudah enggak jamannya," kata Yuli pada acara Sosialisasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan
              di Perusahaan yang dilaksanakan secara hybrid di Bandung, Selasa (31/8).


              Yuli mengungkapkan, kepatuhan perusahaan dalam mendaftar WLKP masih rendah. Dari 26 juta
              perusahaan secara nasional, baik perusahaan besar, menengah, maupun kecil, hanya 359.703
              perusahaan yang telah mendaftarkan diri di WLKP.

              Oleh  karena  itu,  Kemnaker  kini  menekankan  manfaat  dan  keuntungan  yang  bisa  didapat
              perusahaan dengan mendaftarkan diri ke WLKP. Setelah mendaftar, perusahaan akan otomatis
              tercatat  dalam  database  Kemnaker,  yang  kemudian  akan  digunakan  pemerintah  untuk
              memberikan  pelayanan  ketenagakerjaan  yang  lebih  baik,  baik  kepada  masyarakat  umum
              ataupun kelembagaan.


              "Ini menjadi tantangan bagi kami, bagaimana memudahkan perusahaan melaporkan dan merasa
              ada manfaatnya. Jangan hanya terpaksa," ujar Yuli.










                                                           141
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147