Page 144 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 SEPTEMBER 2021
P. 144

antara bawahan dan atasan disebut kerap menimbulkan kekerasan dan pelecehan di dunia kerja,
              di mana perempuan menjadi kelompok yang rentan menjadi korban.

              Putri menegaskan, di bawah kepemimpinan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Kemnaker
              memiliki  perhatian  besar  terhadap  peningkatan  perlindungan  hak-hak  bekerja  bagi  pekerja
              perempuan. Hal itu terjadi antara lain akibat diskriminasi pekerja perempuan dalam hubungan
              kerja, yang membuat hubungan industrial jadi tidak kondusif.

              "Dalam rangka peningkatan pelindungan dan perhatian hak-hak bekerja bagi perempuan Ditjen
              PHI dan Jamsos, menyelenggarakan Dialog Kesetaraan Upah dan Perlindungan Hak-Hak Lainnya
              Bagi Pekerja Perempuan di Tempat Kerja," kata Putri.

              Menurutnya, hal tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat capaian kesejahteraan pekerja dan
              keluarganya.  Untuk  itu,  Putri  mendorong  adanya  kepedulian  bersama  untuk  menciptakan
              kenyamanan  bekerja,  yaitu  melalui  pencegahan  kekerasan  dan  pelecehan  seksual  di  tempat
              kerja, terlebih bagi pekerja perempuan.


              Di sisi lain, pelaksanaan perlindungan bagi pekerja perempuan di tempat kerja membutuhkan
              pengawasan  pemerintah.  Putri  menjelaskan,  masih  terjadi  pemberian  hak-hak  pekerja
              perempuan yang tak sama dengan pekerja laki-laki, meski perusahaan memiliki tanggung jawab
              yang sama seperti tentang hak cuti, tunjangan keluarga, fasilitas, maupun jaminan sosial.


              "Undang-undang  telah  menegaskan  bahwa  setiap  pekerja  dilindungi  hak-haknya  atas
              keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan yang sesuai dengan
              harkat dan martabat manusia," katanya.


              Selain instrumen dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah guna menekan angka kekerasan
              seksual terhadap pekerja perempuan, Staf Ahli Kementerian Ketenagakerjaan, Dita Indah Sari,
              mendorong agar Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.SE.03/MEN/IV/2011
              tentang  Pedoman  Pencegahan  Pelecehan  Seksual  di  Tempat  Kerja  untuk  dinaikkan  menjadi
              Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, sehingga lebih kuat.

              "Dengan  menjadi  Permenaker,  maka  RUU  Penghapusan  Kekerasan  Seksual  dapat  lebih  kuat
              pengesahannya.  Kalau  masih  berupa  Surat  Edaran  agak  sulit  disahkan  karena  lebih  bersifat
              imbauan. Selain itu Kemnaker juga telah memfasilitasi Komitmen Bersama Konfederasi serikat
              Pekerja dan Apindo keoada DPR agar segera mengesahkan RUU PKS (Penghapusan Kekerasan
              Seksual) pada 30 April lalu," ungkap Dita.


















                                                           143
   139   140   141   142   143   144   145   146   147