Page 60 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2019
P. 60
Tidak digaji
Kendati demikian, Juwarih mengaku dirinya tak akan percaya begitu saja apa yang
diungkapkan oleh Ranti. Dia menduga, sebelum dikontak keluarganya majikan Ranti
menekan supaya menolak untuk pulang ke kampung halamannya di Indramayu.
"Kami akan menelusurinya lebih jauh. Pihak KBRI juga menyatakan akan terus
mengawal Ranti selama di Qatar untuk memastikan kondisinya," ucapnya. SBMI
Kabupaten Indramayu pun akan kembali memperjuangkan hak-hak Ranti selama
bekerja di Qatar. Terlebih Ranti tidak pernah digaji selama mengabdi pada
majikannya tersebut.
Ibu Kandung Ranti, Masni (43) mengatakan, dirinya sangat bahagia bisa kembali
melihat putrinya dalam kondisi sehat, meski hanya bertemu lewat panggilan video.
"Walaupun belum pulang saya tetap senang bisa melihat kembali wajah anak saya.
Saya sudah lama menunggu kabarnya," ucapnya. Masni pun mengungkapkan rasa
terima kasihnya kepada semua pihak yang mau memperjuangkan keberadaan nasib
Ranti.
Terkait penolakan Ranti untuk pulang, ia tetap berharp putrinya mengubah
keputusan tersebut. Sebab ia menduga keputusan itu diambil Ranti dengan dibawah
tekanan majikannya. "Saya berharap supaya putri saya bisa pulang lagi ke sini.
Semoga pemerintah bisa turut membantu memulangkan anak saya," katanya.
Ranti merupakan TKW asal Purwajaya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten
Indramayu. Dia berangkat menjadi TKW 13 tahun lalu. Saat ia pergi, Ranti masih
tergolong di bawah umur. Namun entah mengapa, Ranti lolos hingga akhirnya
diberangkatkan ke Qatar. Pihak keluarga pun sempat kebingungan melihat Ranti
pergi mengadu nasih ke Qatar.
Page 59 of 86.