Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 JANUARI 2020
P. 126
Ia mengatakan, JKK selama ini telah hadir dengan manfaat lengkap, di antaranya
perawatan dan pengobatan tanpa batasan biaya sesuai kebutuhan medis, bantuan
biaya transportasi korban kecelakaan kerja, santunan pengganti upah selama tidak
bekerja, santunan kematian sebesar 48 kali upah, santunan cacat total hingga
maksimal sebesar 56x upah, bantuan beasiswa, hingga manfaat pendampingan dan
pelatihan untuk persiapan kembali bekerja (return to work).
Menurut Agus, manfaat JKK di atas menjadi semakin baik lagi karena adanya
perubahan peningkatan manfaat sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 82 Tahun 2019, antara lain berupa santunan pengganti upah selama
tidak bekerja, ditingkatkan nilainya menjadi sebesar 100% untuk 12 bulan dari
sebelumnya 6 bulan dan seterusnya sebesar 50% hingga sembuh.
PP Nomor 82 Tahun 2019 juga meningkatkan manfaat biaya transportasi untuk
mengangkut korban yang mengalami kecelakaan kerja. Biaya transportasi angkutan
darat dinaikan dari Rp 1 juta menjadi maksimal Rp 5 juta, biaya transportasi
angkutan laut naik dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta, dan biaya transportasi
angkutan udara dinaikan menjadi Rp 10 juta dari sebelumnya Rp 2,5 juta. "Kami
memastikan ketahanan dana program JKK dan JKM yang dikelola BPJAMSOSTEK
masih sangat cukup untuk menopang manfaat yang baru, sehingga peningkatan
manfaat ini dapat dilaksanakan tanpa menaikkan iuran kepesertaan," jelas Agus.
Beasiswa
Bantuan beasiswa merupakan manfaat program JKK yang mendapatkan kenaikan
cukup signifikan dalam PP Nomor 82 Tahun 2019. Sebelumnya, bantuan beasiswa
diberikan sebesar Rp 12 juta untuk satu orang anak, saat ini menjadi maksimal
sebesar Rp 174 juta untuk dua orang anak. Sehingga kenaikan manfaat beasiswa
BPJamsostek tersebut mencapai 1350%.
Agus mengatakan, pendidikan anak lebih terjamin dengan adanya pemberian
beasiswa yang diberikan sesuai jenjang pendidikan dengan besaran nominal yang
lebih tinggi. "Beasiswa akan diberikan sejak taman kanak-kanak (TK) hingga anak
pekerja lulus dari bangku kuliah," terangnya.
Tingkatan pemberian beasiswa kepada anak pekerja adalah sebagai berikut,
pertama, pendidikan TK sampai dengan SD atau sederajat sebesar Rp 1,5 juta per
tahun untuk setiap orang, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 8 tahun.
Kedua, pendidikan SLTP atau sederajat sebesar Rp 2 juta per orang setiap tahun
dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 3 tahun. Ketiga, pendidikan SLTA atau
sederajat sebesar Rp 3 juta per tahun, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal
3 tahun. Keempat, pendidikan tinggi maksimal Strata 1 atau pelatihan sebesar Rp
12 juta per tahun dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 5 tahun.
Agus mengatakan, pengajuan klaim beasiswa dilakukan setiap tahun, dan bagi anak
dari peserta yang belum memasuki usia sekolah sampai dengan sekolah di tingkat
Page 125 of 203.