Page 27 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 07 OKTOBER 2019
P. 27

Title          KSPSI SEBUT KENAIKAN CUKAI ROKOK YANG TINGGI AKAN MEMICU PHK MASSAL
               Media Name     kontan.co.id
               Pub. Date      06 Oktober 2019
                              https://nasional.kontan.co.id:443/news/kspsi-sebut-kenaikan-cukai-roko k-yang-tinggi-
               Page/URL
                              akan-memicu-phk-massal
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive











               Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena
               Wea mendesak agar kenaikan tarif cukai yang dilakukan terhadap sigaret kretek
               tangan (SKT) harus jauh di bawah kenaikan cukai sigaret kretek mesin (SKM)
               maupun sigaret putih mesin (SPM). Persentase kenaikan maksimal cukai rokok
               buatan tangan ini harus jauh di bawah persentase kenaikan cukai rokok buatan
               mesin.

               Andi menyatakan, jika kenaikan tarif cukai SKT tidak berbeda jauh dengan rokok
               mesin, maka akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal. "Selama
               ini SKT merupakan industri padat karya yang menyerap tenaga kerja banyak," kata
               Andi dalam siaran persnya. Seperti diumumkan Menteri Keuangan sebelumnya,
               mulai 1 Januari 2020, pemerintah akan menaikkan tarif cukai rokok rata-rata
               sebesar 23%n. Kenaikan tarif cukai tersebut turut meningkatkan harga jual eceran
               rata-rata 35%.

               Berbagai kekhawatiran tersebut juga sudah disampaikan Andi Gani saat bertemu
               dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Senin, 30 September 2019 lalu.
               "Kami juga mendesak Menteri Keuangan tidak membuat gaduh dengan
               mengeluarkan kebijakan yang merugikan industri dan buruh," kata Andi.
               Kementerian Perindustrian mencatat, total tenaga kerja yang diserap oleh sektor
               industri rokok mencapai 5,98 juta orang. Rinciannya, 4,28 juta adalah pekerja di
               sektor manufaktur dan distribusi serta sisanya 1,7 juta bekerja di sektor
               perkebunan. Sebagian besar pekerja di manufaktur merupakan para pelinting SKT.

               Selain tarif cukai, Andi juga mendorong penggabungan batasan produksi rokok
               buatan mesin SPM dan SKM. Menurut dia, perusahaan rokok besar asing
               multinasional masih memanfaatkan tarif cukai yang murah untuk merebut pasar.
               "Pabrik multinasional yang punya SPM dan SKM itu harus digabung. Supaya
               produksi rokok mesin dijadikan satu dan nanti bayar cukai tertinggi," jelasnya.

               Penggabungan ini diharapkan akan menciptakan aspek keadilan dalam berbisnis di
               industri hasil tembakau, utamanya melindungi SKT dan pabrikan rokok kecil lokal
               agar tidak bersaing langsung dengan pabrikan rokok besar asing yang padat modal.




                                                       Page 26 of 112.
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32