Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 07 OKTOBER 2019
P. 29
Title BURUH TERANCAM PHK MASSAL AKIBAT CUKAI ROKOK NAIK
Media Name krjogja.com
Pub. Date 06 Oktober 2019
https://krjogja.com/web/news/read/111433/Buruh_Terancam_PHK_Massal_Aki
Page/URL
bat_Cukai_Rokok_Naik
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena
Wea mengaku khawatir kenaikan cukai rokok akan berimbas pada Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) secara massal. Terutama untuk segmen Sigaret Kretek
Tangan (SKT) yang merupakan industri padat karya.
Hal ini juga sudah disampaikan Andi Gani saat bertemu dengan Presiden Jokowi di
Istana Bogor, Senin (30/9/2019) lalu.
"Kami mendesak Menteri Keuangan tidak membuat gaduh dengan mengeluarkan
kebijakan yang merugikan industri dan buruh," tegasnya kepada wartawan akhir
pekan ini.
Pimpinan buruh se-ASEAN ini meminta kenaikan tarif cukai rokok buatan tangan
tidak melebihi dari kenaikan cukai rokok buatan mesin. Khususnya untuk golongan
SKT yang menyerap tenaga kerja paling besar.
Selain itu, Andi Gani mendorong penggabungan batasan produksi rokok buatan
mesin Sigaret Putih Mesin (SPM) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Alasannya,
perusahaan rokok besar asing multinasional masih memanfaatkan tarif cukai yang
murah untuk merebut pasar.
Menurutnya, dengan melakukan penggabungan maka menciptakan aspek keadilan
dalam berbisnis di industri hasil tembakau, terutama akan melindungi pabrikan
rokok kecil untuk bersaing langsung dengan pabrikan rokok besar asing.
"Pabrik multinasional yang punya SPM dan SKM itu harus digabung. Supaya
produksi SPM dan SKM nanti jadi naik," jelasnya.
Untuk diketahui, mulai 1 Januari 2020, tarif cukai rokok akan naik sebesar 23
persen. Tak hanya mengatur kenaikan tarif cukai rokok, pemerintah juga mengatur
harga jual eceran (HJE) rokok. Kenaikan harga jual eceran rokok ditetapkan sebesar
35 persen.
Page 28 of 112.