Page 121 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 FEBRUARI 2020
P. 121
tanpa dokumen, tidak mendaftar di Pejabat (Kantor) Agama. Itu langsung menjadi
ini. Dia punya status pun tak dapat warga negara," kata ayah Efa, Tuah bin Osman.
Ayah Efa, warga asli Malaysia, menikahi Asma, seorang tenaga kerja Indonesia,
tahun 1999 yang disahkan oleh penghulu.
Seperti diakuinya, pernikahan itu tidak dicatatkan secara resmi, baik sesuai dengan
hukum di Malaysia maupun peraturan di Indonesia.
Status Asma ketika itu adalah TKI gelap lantaran masa berlaku visanya habis.
Tidak boleh sekolah di Malaysia Konsekuensi dari ketiadaan surat nikah, rumah sakit
tempat Efa dilahirkan di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, tidak mencantumkan
nama ayah di akta kelahiran.
Dengan demikian, dalam surat keterangan lahir, hanya tertera 'nama ibu' dari bayi
Efa, bernama Rohima.
"Saya pinjam identitas sepupu, pasalnya saya tak punya surat-surat," demikian
pengakuan Asma.
Akibatnya, Efa Maulidiyah digolongkan sebagai anak tanpa kewarganegaraan
sehingga ia tidak boleh mengakses pendidikan di sekolah negeri, tidak mendapatkan
akses kesehatan secara gratis, tidak pula boleh bekerja secara resmi, dan juga tidak
mendapat hak-hak lain sebagai warga negara.
Jika ia bersekolah, pilihan yang ada adalah sekolah swasta, jauh dari kemampuan
ekonomi keluarga yang ditopang dari penghasilan Tuah bin Osman sebagai satpam
dan Asma sebagai penjual jajanan anak-anak.
"Sedih. Saya hidup di Malaysia tak boleh bekerja, tak boleh sekolah. Cita-cita saya
Page 120 of 130.