Page 96 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2020
P. 96

Ringkasan

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memaparkan penyaluran bantuan subsidi gaji
              atau upah (BSU) sejak termin pertama hingga termin kedua telah mencapai 93,34 persen atau
              tersalurkan sebesar Rp27,96 triliun.

              Pada termin pertama, Ida Fauziyah menyampaikan bahwa BSU telah tersalurkan pada 12,26 juta
              orang atau 98,86 persen dengan nilai sebesar Rp14,71 triliun.

              Sedangkan BSU termin kedua, dikatakannya telah tersalurkan pada 11,04 juta orang atau 89
              persen, dengan nilai sebesar Rp13,2 triliun, sebagaimana dikutip PikiranRakyat.com dari laman
              resmi Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.



              93,94 PERSEN BANTUAN TELAH DISALURKAN PEMERINTAH, IDA FAUZIYAH
              BEBERKAN DATA PENYALURAN BSU

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memaparkan penyaluran bantuan subsidi gaji
              atau upah (BSU) sejak termin pertama hingga termin kedua telah mencapai 93,34 persen atau
              tersalurkan sebesar Rp27,96 triliun.

              Pada termin pertama, Ida Fauziyah menyampaikan bahwa BSU telah tersalurkan pada 12,26 juta
              orang atau 98,86 persen dengan nilai sebesar Rp14,71 triliun.

              Sedangkan BSU termin kedua, dikatakannya telah tersalurkan pada 11,04 juta orang atau 89
              persen, dengan nilai sebesar Rp13,2 triliun, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman
              resmi Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

              "Kami informasikan bahwa saat ini penyaluran BSU telah sampai pada gelombang/termin II.
              Adapun data penyaluran BSU per 14 Desember 2020 menunjukkan bahwa realisasi BSU sudah
              mencapai Rp27,96 triliun (93,94 persen, red)," katanya di Jakarta, pada 16 Desember 2020.
              Lebih lanjut, Menaker juga menjelaskan bahwa secara keseluruhan termin, penyaluran bantuan
              subsidi/upah belum mencapai 100 persen.

              Dikatakan Ida Fuziyah, hal tersebut disebabkan oleh adanya sejumlah data rekening penerima
              yang bermasalah, sehingga penyaluran dana BSU tersebut terhambat, terutama pada termin
              pertama.

              "Jika dilihat dari realisasi tersebut memang belum mencapai 100 persen. Pada termin pertama,
              berdasarkan laporan Bank Penyalur, terdapat sejumlah data rekening yang bermasalah dan tidak
              dapat ditransfer sehingga mengakibatkan retur," ucap Menaker.

              "Atas adanya rekening retur tersebut, kami kembalikan kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk
              diperbaiki kembali," katanya menambahkan.

              Menaker  Ida  juga  menerangkan  bahwa  BPJS  Ketenagakerjaan  memiliki  mekanisme  sendiri
              terkait perbaikan data rekening penerima yang bermasalah.

              Menurutnya, bila data tersebut telah direvisi, maka Bank Penyalur akan kembali menyalurkan
              bantuan subsidi gaji/upah.

              Ida Fauziyah juga menyampaikan bahwa sebelum melanjutkan penyaluran pada termin kedua,
              Komisi  Pemberantasan  Korupsi  (KPK)  memberikan  rekomendasi  kepada  Kementerian
              Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  dan  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk  memadankan  data  penerima
              dengan dibantu oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

                                                           95
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101