Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2020
P. 92

dia saat diminta tanggapan mengenai kebijakan Taiwan yang diumumkan oleh Pusat Komando
              Epidemi Sentral (CECC), Rabu (16/12).
              Menurut  Benny,  keputusan  Taiwan  melarang  masuk  seluruh  pekerja  migran  Indonesia  itu
              gegabah dan terlalu cepat, padahal Pemerintah Indonesia telah menyampaikan komitmen dan
              keseriusannya untuk mengirim buruh migran yang sehat secara jasmani dibuktikan dengan hasil
              tes PCR COVID-19 negatif.

              Ia  menjelaskan  larangan  itu  bermula  dari  temuan  sekitar  85  PMI  yang  terkonfirmasi  positif
              COVID-19  saat  mereka  tiba  di  Taiwan.  Temuan  itu  menjadi  alasan  Taiwan  menangguhkan
              sementara penerimaan buruh migran Indonesia dari 14 perusahaan penempatan pekerja migran
              Indonesia (P3MI), yang menyalurkan 85 PMI positif COVID-19 itu ke Taipei.

              Selepas dari penangguhan itu, BP2MI pada awal bulan ini menghubungi Kantor Dagang dan
              Ekonomi Taiwan (TETO) Jakarta dan dua lembaga itu bertemu untuk membahas penangguhan
              tersebut pada 2 Desember 2020.
              "Setelah  penangguhan,  saya  langsung  melakukan  sidak  (inspeksi  mendadak,  red)  ke  dua
              perusahaan dan memeriksa bagaimana prosedur kesehatan itu dilakukan dan dari pantauan kami
              semua memenuhi syarat. Esok harinya pada 2 Desember, BP2MI bertemu dengan TETO dan kita
              menyampaikan keseriusan Pemerintah Indonesia terkait masalah ini dan mengajak TETO bekerja
              sama untuk memantau proses pengiriman PMI," terang Benny.

              Dalam pertemuan itu, BP2MI mengajak TETO ikut memeriksa proses pemeriksaan kesehatan di
              Indonesia dan Indonesia juga meminta agar perwakilannya dapat memeriksa bagaimana tes PCR
              dilakukan kepada para PMI setibanya mereka di Taipei.

              "Kemungkinan mereka (para PMI, red) tertular di Taiwan sangat terbuka, karena mereka saat
              tiba di sana tidak langsung  di tes (PCR, red) tetapi telah dikarantina beberapa hari," terang
              Benny.
              Tidak hanya itu, Benny juga menegaskan seluruh buruh migran Indonesia yang diberangkatkan
              ke Taiwan telah menjalani tes PCR, bahkan sebelum aturan itu diwajibkan oleh otoritas di Taipei.

              "Kami merasa larangan ini ganjil," ujar dia menanggapi keputusan Taiwan.

              Ia  menyebutkan  keganjilan  itu  ditemukan  dari  standar  ganda  yang  dilakukan  Taiwan  ke
              Indonesia dan negara pengirim buruh migran lainnya. "Ada buruh migran dari Filipina yang juga
              ditemukan positif COVID-19 tetapi tidak ada larangan masuk untuk negara itu," tambah dia.

              "14 P3MI yang ditangguhkan oleh Taiwan juga mengirim PMI ke Hong Kong, tetapi tidak ada
              masalah," kata Benny.

              Oleh karena itu, BP2MI akan mengajak TETO untuk bertemu minggu depan, setelah peringatan
              Hari Buruh Migran Sedunia yang dirayakan tiap 18 Desember 2020.

              Jika  pertemuan  itu  tidak  memberi  penjelasan  yang  memuaskan  dan  apabila  Taiwan  terbukti
              membuat keputusan yang berlatar politis, maka Indonesia akan mengambil tindakan tegas, kata
              Benny.

              "Apabila kebijakan itu politis, saya akan merekomendasikan ke menaker (menteri tenaga kerja,
              red) untuk menempatkan PMI kita ke negara lain," ujar Benny menambahkan.

              Menanggapi Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani yang
              mempertanyakan apakah perpanjangan penangguhan penempatan PMI ke Taiwan melibatkan
              masalah  politik,  tanggapan  Taipei  Economic  and  Trade  Office  (TETO)  menjelaskan  sebagai
              berikut dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (19/12/2020).
                                                           91
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97