Page 198 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 198
meminta agar menolak omnibus law rancangan Undang-Undang Cipta Kerja yang di ususlkan
pemerintah yang dianggap merugikan kaum buruh.
Mahasiswa menilai, rancangan omnibus law akan sangat merugikan rakyat, beberapa pasal
dihilangkan. Namun ada aturan baru yang justru memicu protes dari kalangan buruh. Mulai dari
soal kontrak kerja sampai jam kerja yang sangat merugikan rakyat khususnya buruh dan justru
menguntungkan pihak inpestor asing. Aksi mahasiswa sempat memanas manakala massa aksi
mulai merangsek untuk memasuki halaman gedung sehingga aparat kepolisian yang mengawal
jalannya aksi dengan sigap menghadang agar massa aksi tidak masuk. Saat itulah kericuhan
mulai terjadi karena mahasiswa sempat memaksa masuk ke dalam.
Aksi semakin memanas manakala massa aksi mulai menyiapkan ban bekas untuk melakukan
aksi bakar bakaran. Sebanyak tiga ban bekas disiapkan massa aksi dalam aksi tersebut. Tak
lama kemudian asap tebal pun membumbung dari tengah tengah aksi dari ban yang dibakar
massa aksi . Melihat itu, petugas pengamanan aksi langsung melakukan aksi pemadaman,
akan tetapi dihadang massa aksi . Saat itulah bentrokan pendemo dan petugas terjadi.
Beruntung bentrokan segera bisa diredam dan tidak sampai menimbulkan korban dari kedua
belah pihak.
Agar kericuhan tidak berlanjut, aparat langsung meminta perwakilan massa aksi untuk segera
memasuki ruangan badan musyawarah (banmus) Kota Tasikmalaya guna beraudensi dengan
pihak Kota Tasikmalaya .Akan tetapi massa aksi menolak untuk audensi. Massa justru
meminta pihak dalam hal ini ketua Kota Tasik untuk mendatangi massa aksi . Atas
permintaan tersebut, ketua Kota Tasikmalaya Aslim SH didampingi Wakil Agus menemui
massa aksi dan melakukan diskusi singkat ditengah jalan.
Kordinator Aksi Novaldi dari STIA Tasikmalaya mengatakan, kedatangannya ke guna
menyampaikan aspirasinya terkait penolakan undang undang cipta kerja omnibus law yang
akan segera disahkan .Adapun tuntutan massa aksi sendiri kata dia meminta Kota
Tasikmalaya mendukung perjuangan buruh dan mahasiswa dalam menolak omnibus law .
"Besok pusat akan mengesahkan undang - undang Cipta Kerja Omnibus law. Ini jelas akan
sangat merugikan rakyat khususnya kaum buruh. Untuk itu atas nama hati nurani rakyat kami
mahasiswa menolak dengan tegas omnibus law dan meminta sebagai wakil rakyat menolak
kebijakan pemerintah tersebut," kata Rizwan. Ketua Kota Tasikmalaya Aslim usai menemui
langsung mahasiswa mengatakan, pihaknya akan meneruskan aspirasi terkait penolakan
Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja ke pemerintah pusat dan RI.
"Terima kasih telah datang ke yang telah dan akan menyampaikan aspirasinya terkait menolak
omnibus law . Tentu akan kami sampaikan kepada pemerintah pusat dan RI," kata Aslim
singkat.***.
197

