Page 203 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 203

Omnibus Law RUU Cipta Kerja dihentikan karena dinilai cacat prosedur dan bermasalah secara
              substansi.

              Aksi akan dilakukan di depan gedung DPR RI bertepatan dengan Sidang Paripurna DPR RI.
              Ketua  Umum  Konfederasi  Kongres  Aliansi  Buruh  Seluruh  Indonesia  (KASBI),  Nining  Elitos
              mengatakan  protokol  kesehatan  akan  diterapkan  dalam  aksi  unjuk  rasa  tersebut  untuk
              menghindari penularan COVID-19.



              BESOK, SERIKAT BURUH DAN MAHASISWA GERUDUK DPR TOLAK OMNIBUS LAW

              Demo akan digelar di depan Gedung DPR RI, Kamis (16/7/2020).

              Kumpulan serikat buruh, mahasiswa, dan elemen organisasi masyarakat sipil lainnya akan turun
              ke jalan dan melakukan protes ke DPR RI besok, Kamis (16/7/2020). Mereka mendesak agar
              Omnibus Law RUU Cipta Kerja dihentikan karena dinilai cacat prosedur dan bermasalah secara
              substansi.


              Aksi akan dilakukan di depan gedung DPR RI bertepatan dengan Sidang Paripurna DPR RI.
              Ketua  Umum  Konfederasi  Kongres  Aliansi  Buruh  Seluruh  Indonesia  (KASBI),  Nining  Elitos
              mengatakan  protokol  kesehatan  akan  diterapkan  dalam  aksi  unjuk  rasa  tersebut  untuk
              menghindari penularan COVID-19.

              Nining juga mengatakan aksi tak hanya berlangsung di Jakarta, namun juga di berbagai daerah
              lain, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Batam.

              "Aksi damai ini merupakan peringatan bagi pemerintah dan wakil rakyat agar mendengar dan
              melihat penderitaan rakyat yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan jadi korban
              pembiaran perampasan tanah di mana-mana. Kami ingin pemerintah fokus atasi Covid-19 dan
              memastikan  perlindungan  kesejahteraan,  menegakkan  keadilan,  serta  menghormati
              demokrasi,"  kata  Nining  lewat  keterangan  tertulis  yang  diterima  reporter  Tirto,  Rabu
              (15/7/2020) pagi.

              Dia juga mengingatkan aparat tidak berlaku represif dan mengadang massa yang akan ikut aksi.

              Dalam  keterangan  pers  yang  sama,  Sekjen  Konfederasi  Persatuan  Buruh  Indonesia  (KPBI)
              Damar Panca mendorong seluruh gerakan rakyat lintas sektor agar juga turut terlibat dalam
              aksi serentak ini, termasuk kepada kelompok serikat buruh yang bergabung dalam Tim Teknis
              Omnibus Law RUU Cilaka.

              "Tim teknis hanya legitimasi pemerintah untuk memuluskan omnibus law. Buktinya, ada serikat
              buruh yang sadar, kembali ke jalan yang benar, dan mundur dari tim teknis. Kami berharap kita
              dapat bertemu di lapangan karena kita memiliki musuh yang sama," katanya Damar.

              Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI)
              Ellena  Ekarahendy  menilai  teori  trickle-down  tidak  bekerja,  terlebih  data  Badan  Koordinasi
              Penanaman  Modal  (BKPM)  ternyata  menunjukkan  peningkatan  investasi  berbanding  justru
              terbalik dengan penurunan penyerapan kerja.

              "Selain itu, omnibus law yang berwatak patriarkal juga dianggap dirancang untuk menundukkan,
              menghisap  yang  lemah  dan  tak  berkuasa  demi  melanggengkan  kekuasaan.  Dalam  struktur
              masyarakat  yang  patriarkal,  RUU  ini  akan  menyingkirkan  perempuan  dan  meneguhkan
              ketidakadilan  gender.  Ia  berpotensi  mengeksploitasi  dan  melemahkan  pekerja/buruh
              perempuan dalam perundingan kerja serta mengancam perempuan atas kedaulatan pangan,"
              kata Ellena.

                                                           202
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208