Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 65
Sulasih sendiri mengalami penganiayaan oleh majikannya di Arab Saudi.
"Saya mendorong KBRI sungguh-sungguh untuk menuntaskan kasus ini, jangan sampai ada
yang membujuk pelaku untuk berdamai," kata Benny, Rabu (15/7/2020).
Dia menegaskan, negara harus hadir dalam membela hak Sulasih yang menjadi korban
kejahatan kemanusiaan di luar negeri. Tak boleh ada kompromi dalam kasus ini.
"Ini adalah harga diri bangsa, jadi kasusnya harus diproses hukum sampai tuntas," ujarnya.
Dia menambahkan, Sulasih telah melakukan pemberkasan di Kepolisian Jeddah, Arab Saudi.
Kini proses hukumnya tengah berlangsung.
"Nanti kalau sudah selesai kasus hukumnya, KBRI akan memproses pemulangannya ke tanah
air. Setiba di tanah air, BP2MI akan bertanggung jawab mengantarkanya hingga ke kampung
halaman," tuturnya.
Sulasih merupakan TKI asal Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kini Sulasih tidak sadarkan
diri diduga akibat penganiayaan yang dilakukan majikannya. Warga Jawa Tengah tersebut kini
tengah menjalani perawatan di rumah sakit Kota Jeddah.
Pejabat di KJRI Jeddah Muhammad Yusuf mengatakan, saat ini Sulasih kritis. Kabar Sulasih
dirawat di rumah sakit di Saudi diketahui dari anaknya, Anggi yang meminta bantuan KJRI di
Jeddah dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) di sana.
"Berdasarkan keterangan Anggi, kondisi Sulasih penuh dengan luka, kepala sepertinya
dibenturkan dengan benda keras, telinga bengkak dan kedua tanganya ada bekas strika," kata
Roland Kamal dari SBMI Jeddah.
Anggi, menurut SBMI, meminta KJRI Jeddah memberikan perlindungan agar ibunya
mendapatkan perawatan dan bisa di pulangkan setelah hak-haknya sebagai korban dipenuhi.
Ketua SBMI Jeddah Suib Darwanto mengatakan, pejabat KJRI Muhammad Yusuf membenarkan
kasus ini dan KJRI sudah mengambil langkah agar Sulasih mendapatkan perawatan di rumah
sakit.
Sementara itu Roland Kamal mengatakan, Sulasih masuk ke Saudi bukan sebagai tenaga kerja
namun dengan visa ziarah dan berangkat pada November tahun lalu.
"Kerja baru dua bulan sudah dapat perlakuan tidak enak dari majikan wanita, di waktu itu ibu
Sulasih masih pegang telepon seluler, selang satu bulan sudah hilang kontak dengan keluarga,
dan baru menghubungi keluarga lebaran hari pertama. Itu pun didampingi majikan
perempuannya dan waktu dibatasi, sampai ada kabar ini," kata Roland mengutip informasi dari
Anggi, putra Sulasih.
SBMI mengatakan, jika memang Sulasih masuk dengan visa ziarah, maka ini adalah
pelanggaran, dan pelakunya harus bertanggung jawab. Sejak 2011, pemerintah Indonesia telah
menghentikan pengiriman tenaga kerja migran, namun masih ada pekerja migran yang masuk
dengan sejumlah cara.
Dalam undang-undang tentang tindakan pemberantasan perdagangan orang disebutkan pelaku
tindak pidana ini bisa dihukum penjara maksimal 15 tahun penjara serta denda Rp 600 juta..
64

