Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 63

FSP Kahutindo. Dua SP/SB yang mundur dari pembahasan RUU Ciptaker adalah KSPSI pimpinan
              Andi Gani Nena Wea dan KSPI.

              Wakil  Sekretaruis  Jenderal  DPP  KSPSI  Pimpinan  Yoris  Raweyai,  Arnod  Sihite  menjelaskan,
              dibentuknya tim teknis pembahas klaster ketenagakerjaan merupakan dorongan, tuntutan dan
              aspirasi Serikat Pekerja. Ia juga menuntut kepada pemerintah soal pelibatan/partisipasi Serikat
              Pekerja dalam tim pembahas. Karenanya, menjadi sangat aneh setelah dibentuk tim pembahas
              malah ada Serikat Pekerja mungundurkan diri dari tim teknis.
              "Maka tentu saja dengan segala resiko kami menjaga konsistensi sikap atas apa yang sudah
              kami tuntut yaitu pembentukan tim. Kekuatiran hanya sebagai legitimasi atau dimanfaatkan
              sekedar formalitas sudah kami hitung sebelumnya. Intinya kami bertahan dalam tim teknis,"
              kata Arnod di Jakarta, Rabu (15/7).
              Arnod menjelaskan, keberadaan Serikat Pekerja dalam tim pembahas klaster ketenagakerjaan
              merupakan juga bagian dari perjuangan para pekerja. Dengan berada di tim pembahas, maka
              banyak hal yang bisa dilakukan dalam perjuangan. Tak hanya aksi unjuk rasa tapi bisa lewat
              publikasi, lobi politik, negosiasi, dan dialog sosial.

              "Masuk di tim teknis adalah bagian dari negosiasi dan dialog sosial, tanpa mengabaikan upaya-
              upaya  perjuangan  lainya.  Forum  tersebut  kami  gunakan  semaksimal  mungkin  untuk
              menyuarakan  aspirasi-aspirasi  yang  berkembang  dari  anggota  kami,"  kata  Arnod  yang  juga
              Ketua  Umum  PP  FSP  PPMI  SPSI  tersebut.  Anggota  LKS  Tripartit  Nasional  ini  menegaskan,
              perbedaan sikap di antara Serikat Pekerja tidak perlu menjadi perdebatan yang tidak konstruktif
              di masyarakat.

              "Maka tentu saja dengan ini kami akan terus berjalan. Bahwa ada kawan-kawan yang berbeda
              sikap  tidak  perlu  kita  perdebatkan  apalagi  harus  dihadap-hadapkan.  Semua  adalah  dalam
              rangka  perjuangan  bagi  para  pekerja,"  lanjutnya.  Dari  enam  Serikat  Pekerja  atas  nama
              Presidium bersama Federasi Kahutindo dan Federasi Perkebunan Serikat Pekerja Indonesia itu,
              Arnod mengklaim memiliki jumlah anggota 2,7 juta pekerja.

              "Ini aliansi terbesar dan akan sangat menentukan dan berperan penting terhadap kebijakan-
              kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah," katanya. (OL-7).
































                                                           62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68