Page 79 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 79

"Permasalahan pemuda salah satunya not employment, education and training atau NEET," ujar
              Menaker dalam seminar dengan tema Memutus Mata Rantai Hopeless Kaum Muda Indonesia,
              di Jakarta, Rabu (15/7).

              Menaker menjelaskan masalah NEET belum menjadi pembahasan serius di Indonesia, padahal
              negara-negara  lain  sudah  mulai  mengantisipasinya.  Menurutnya,  persentase  pemuda  di
              Indonesia yang tergolong NEET sebanyak 21,72 persen.

              Di  sisi  lain,  Indonesia  tergolong  negara  dengan  penduduk  populasi  muda  sebab  rata-rata
              penduduknya  berusia  29,7  tahun.  Berdasarkan  data  Survei  Angkatan  Kerja  (Sakernas)  per
              Februari 2020, sekitar 22,23 persen dari keseluruhan penduduk usia kerja adalah mereka yang
              dikategorikan muda berusia 15-24 tahun.

              "NEET harus diantisipasi oleh kita semua agar pemuda bisa terus memberi sumbangsi terhadap
              bangsa dan negara," jelasnya.

              Lebih jauh Menaker menjelaskan banyak faktor penyebab pemuda terkategori NEET. Adapun
              faktor tersebut antara lain kondisi kesehatan, tingkat pendidikan, status pernikahan, gender,
              aksesibilitas informasi dan teknologi, dan permasalahan keluarga.

              Ia menambahkan perempuan cenderung lebih banyak tergolong NEET. Menurutnya, bisa jadi
              disebabkan tingkat pendidikan atau nilai dan budaya tertentu di masyarakat.

              "Ada anggapan bahwa perempuan lebih memilih mengurus rumah tangga, tidak melanjutkan
              ke jenjang pendidikan lebih tinggi, atau tidak termasuk pasar kerja," ucapnya.

              Menaker  mengajak  semua  pihak  baik  kementerian  dan  lembaga,  swasta,  dan  masyarakat
              berkolaborasi  dalam  menyusun  langkah-langkah  strategis  untuk  mengantisipasi  NEET.
              Kemenaker,  lanjutnya,  akan  mendorong  penyegaran  dan  penyempurnaan  semua  program
              sebagai upaya antisipasi.
              "Harus ada program efektif, efisien, produktif, yang terkait dengan pemberdayaan pemuda.
              Langkah  strategis  lain  perlu  diwujudkan  agar  pemuda  dapat  terus  berkontribusi,"  katanya.
              ruf/N-3.

































                                                           78
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84