Page 149 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 149
MIGRANT CARE BONGKAR MODUS MAFIA KARANTINA PERAS TKI: BAYAR RP 4
JUTA, DISURUH TAK KARANTINA
Pusat Studi Migrasi Migrant Care mengaku telah beberapa kali mendapatkan aduan terkait
dengan praktik pungutan liar (pungli) yang dialami oleh pekerja migran Indonesia (PMI) ketika
melakukan karantina saat pulang ke Indonesia.
Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, kasus terbaru terjadi pada
pekan lalu. Ia menjelaskan, salah seorang PMI yang baru pulang dari Hong Kong dimintai uang
Rp 4 juta dari petugas yang berada di Bandara Soekarno Hatta.
"Saya lupa ada berapa kasus. Namun pekan lalu kami menangani kasus, ada teman (pekerja
migran) pulang dari Hong Kong, itu harusnya karanatina, tapi dia dipalak Rp 4 juta kemudian
tidak karantina," jelas Anis ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (22/12/2021).
Ia menjelaskan, pekerja migran tersebut sempat dibawa ke Wisma Atlet, namun tidak melakukan
karantina di sana.
"Paspor ditahan oleh petugas, beberapa hari lalu kami mendatangi lagi untuk meminta
paspornya," kata Anis.
Anis pun mengaku telah beberapa kali mendapatkan aduan serupa dan mendampingi kasus
pungli oleh mafia karantina yang dialami oleh para pekerja migran.
Ia menduga, sebenarnya kasus pungli tersebut tak hanya dialami beberapa namun banyak
pekerja migran.
"Banyak sekali dari mereka yang tidak berani speak up, ketakutan, karena korbannya
dikriminalisasi seperti Rachel (Vennya). Padahal pekerja migran ini korban praktik koruptif
aparat, yang sering disebut oknum. Orangnya banyak kok oknum terus," kata Anis.
"Nampaknya kalau dilihat, kasus ini biasa terjadi di Wisma Atlet. Negosiasi harga, pungli,
pemalakan, seperti kasus selebgram beberapa waktu lalu," ujar dia.
Sebelumnya, beredar video viral yang menunjukkan para penumpang di Bandara Soekarno-Hatta
sedang mengantre untuk mendapatkan tempat karantina kesehatan usai pulang dari luar negeri.
Sebagian besar antrian penumpang tersebut merupakan PMI yang sedang menunggu untuk
mendapatkan lokasi karantina di Wisma Atlet.
Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo pun sempat mengatakan, permasalahan terkait
pekerja migran indonesia (PMI) telantar di bandara untuk mendapatkan tempat karantina setelah
pulang dari luar negeri bukan masalah baru.
Menurut dia, antrean panjang yang menyebabkan para PMI harus menunggu lama untuk bisa
mendapatkan tempat karantina telah terjadi sepanjang pandemi.
"Sebelumnya juga (pernah terjadi), cuma ya viralnya juga baru sekarang. Dulu-dulu juga banyak
pengaduan seperti itu. Kalau dulu malah mereka keleleran. Sekarang jadi viral karena pemerintah
harus memperketat perbatasan karena Omicron, tapi ini sebenarnya juga dialami pekerja migran
sejak masa Covid bermula," kata Wahyu.
148