Page 24 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 24

Ia  menegaskan,  apa  yang  diputus  oleh  pimpinanya  dengan  menambahkan  gaji  pekerja  tiap
              bulannya  pada  tahun  depan,  hanya  untuk  kepentingan  para  buruh,  untuk  memenuhi  rasa
              keadilan," ucapnya.

              Namun, tegas Riza, formula UMP dalam PP 36 tahun 2021 tentang Pengupahan yang mengatur
              formula penyesuaian UMP dengan menggunakan inflasi atau nilai pertumbuhan ekonomi provinsi
              berdasarkan data lembaga bidang statistik, tidak sesuai dengan kondisi di Jakarta.

              "Berbeda dengan daerah lain di Indonesia karena adanya otonomi daerah. Di daerah lain apabila
              penyesuaian UMP lebih kecil di tingkat provinsi, maka di tingkat kabupaten/kota bisa dinaikkan,"
              katanya.

              Ia menegaskan, jadi kalau kebijakan di provinsi semuanya mengikuti formula yang lama, naiknya
              kecil sekali.

              "Bayangkan masa naiknya Rp 37 ribu atau 0,8 persen, tidak sampai satu persen, kan belum
              memenuhi rasa keadilan," imbuhnya.

              Pemprov  DKI,  kata  ia,  terbuka  dengan  semua  pihak  untuk  berdiskusi  mengenai  UMP  ini.
              Sehingga penetapan UMP tersebut tidak ada yang dirugikan.

              "Mudah-mudahan kita bisa duduk kembali untuk sama-sam merumuskan formula yang terbaik
              untuk  kepentingan  buruh,  pengusaha,  pemerintah  terutama  kepentingan  masyarakat,"
              paparnya.
              Perwakilan dari asosiasi pengusaha menyindir adanya dugaan kepentingan politik di balik revisi
              upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022.

              "Apakah revisi ini ada sangkut pautnya dengan kepentingan politik? Oh jelas. Itu jelas," kata
              Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz dalam konferensi pers
              daring di Jakarta, Senin.

              Terlebih, Anies Baswedan beberapa waktu sebelumnya menyurati Menteri Ketenagakerjaan Ida
              Fauziyah agar mengubah formulasi perhitungan upah minimum DKI Jakarta.

              Adi menilai dampak revisi UMP DKI Jakarta tahun 2022 dari 0,85 persen menjadi 5,1 persen atau
              naik Rp 225.667 dari UMP 2021, sangat membingungkan kalangan pengusaha. Hitungan rencana
              bisnis akan jadi tidak karuan karena kebijakan yang berubah-ubah.

              "Investor  dan  kami  sebagai  pelaku  usaha  itu  satu  kata  kuncinya,  kepastian  hukum  dari
              pemerintah. Kepastian itu tidak berubah-ubah, maksudnya. Lha ini Pak Anies berubah-ubah,"
              katanya.

              (Asp).


















                                                           23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29