Page 28 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 28

Ringkasan

              Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui revisi kenaikan upah minimum provinsi
              (UMP)  yang  diputuskan  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  tidak  sesuai  peraturan
              pemerintah  yang  dikeluarkan  Kementerian  Tenaga  Kerja  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan. Namun keputusan itu, kata Riza, diambil untuk memenuhi rasa keadilan bagi para
              buruh yang kenaikan upahnya tak sepadan dengan tingkat inflasi.



              WAGUB AKUI REVISI KENAIKAN UMP DKI TIDAK SESUAI DENGAN PERATURAN
              PEMERINTAH

              Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui revisi kenaikan upah minimum provinsi
              (UMP)  yang  diputuskan  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  tidak  sesuai  peraturan
              pemerintah  yang  dikeluarkan  Kementerian  Tenaga  Kerja  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan.

              Namun keputusan itu, kata Riza, diambil untuk memenuhi rasa keadilan bagi para buruh yang
              kenaikan upahnya tak sepadan dengan tingkat inflasi.
              “Jadi ini semua untuk memberi rasa keadilan. Memang ini (revisi kenaikan UMP) belum sesuai
              dengan PP 36,” kata Riza dalam rekaman suara, Selasa 21 Desember 2021.

              Menurut  Riza,  Anies  membuat  formula  baru  untuk  menyesuaikan  revisi  UMP  DKI  Jakarta.
              Tujuannya agar rasa keadilan bisa tercapai. Upaya untuk merevisi kenaikan UMP Jakarta 2022,
              merupakan bentuk kebijakan Pemprov DKI untuk memberikan solusi yang terbaik bagi warga
              Jakarta.

              Keputusan  itu,  kata  Riza  juga  dinilai  bisa  menghadirkan  kesejahteraan  untuk  karyawan  dan
              buruh perusahaan.

              “Pengusaha  kan  ingin  juga  usahanya  maju  dan  sukses  kalo  ingin  maju  dan  sukses  harus
              menunjukan keadilan, harus juga memperhatikan kesejahteraan karyawannya,” kata Riza.

              Seperti diberitakan, pada 21 November 2021 Anies resmi mengeluarkan Keputusan Gubernur
              mengesahkan kenaikan UMP DKI Jakarta sebesar 0,8 persen. Namun Anies merevisi keputusan
              tersebut dengan siaran pers yang diunggah di situs pejabat pengelola informasi dokumentasi
              (PPID) DKI Jakarta Sabtu 17 Desember 2021 lalu.

              Anies menyebut revisi UMP 5,1 persen tersebut merupakan hal yang layak bagi pekerja dan
              terjangkau untuk pengusaha.

              “Ini juga sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat. Ini wujud apresiasi bagi
              pekerja  dan  juga  semangat  bagi  geliat  ekonomi  dan  dunia  usaha.  Harapan  kami  ke  depan,
              ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua,” kata Anies.

              Kebijakan Anies mengundang pro dan kontra dari kalangan buruh dan pengusaha. Buruh yang
              mendapat angin segar dari Anies meminta agar seluruh pimpinan daerah bisa menaikan upah
              minimum seperti yang terjadi di DKI Jakarta.

              Sedangkan para pengusaha merasa kebijakan Anies adalah kebijakan sepihak yang merusak
              iklim dunia usaha dan mengancam akan menuntut keputusan kenaikan UMP itu ke Pengadilan
              Tata Usaha Negara.




                                                           27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33