Page 298 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 298

EKONOM SARANKAN JALAN TENGAH POLEMIK UMP DKI JAKARTA 2022, APA ITU?

              TEMPO.CO, Jakarta - Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira
              menyarankan jalan tengah atas polemik revisi kenaikan Provinsi DKI atau Jakarta 2022 sebesar
              5,1 persen."Jalan tengahnya adalah upah minimum naik 5,1 persen sesuai diskresi Gubernur DKI
              Jakarta, tapi pelaku usaha mendapat insentif dari pemda khususnya di sektor jasa padat karya,"
              ujar Bhima kepada Tempo, Rabu, 22 Desember 2021.Insentif yang dimaksud misalnya pajak
              bumi dan bangunan sektor pedesaan dan perkotaan atau PBB-P2 dilanjutkan sampai 2022. Selain
              itu, pajak reklame dipotong 30 persen, serta pajak restoran dipotong menjadi 5 persen.Bhima
              mengatakan kenaikan upah minimum sebesar 5,1 persen ini penting karena mempertimbangkan
              variabel  proyeksi  inflasi  dan  pertumbuhan  ekonomi  yang  lebih  tinggi  di  2022,  sehingga
              memberikan pendapatan yang lebih layak bagi pekerja DKI Jakarta.

              "Lagi pula, upah minimum kan berlaku untuk pekerja yang baru, dan rentan jadi pengusaha juga
              tidak perlu respon berlebihan. Sebagai konsep jaminan sosial, upah minimum lebih tinggi dari
              formulasi  aturan  PP  36  2021  sangat  penting  bahkan  bisa  dikatakan  sebagai  stimulus  untuk
              percepatan  pemulihan  ekonomi  tahun  depan,"  ujar  Bhima.Namun,  Bhima  menyoroti  ada
              persoalan komunikasi antara kepala daerah dan kementerian tenaga kerja yang cukup buruk.
              Sehingga, seakan-akan hubungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat tidak harmonis.

              "Diduga  kuat  Pemprov  DKI  ambil  keputusan  revisi  kenaikan  upah  minimum  setelah  adanya
              putusan MK terkait UU Cipta Kerja sebagai inkonsititusional bersyarat. Artinya, dengan keputusan
              MK, kepala daerah berani melangkahi aturan Pemerintah Pusat yang berdasar pada UU Cipta
              Kerja," tutur Bhima.

              Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi besaran kenaikan upah minimum
              provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022 dari 0,85 persen menjadi 5,1 persen atau naik Rp 225.667
              dari UMP 2021. Dengan demikian, UMP DKI Jakarta tahun 2022 direvisi menjadi Rp 4.641.854.

              Keputusan itu pun dipersoalkan salah satunya oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia alias Apindo.
              Apindo  menilai  Anies  telah  melanggar  regulasi  Pengupahan  yang  berlaku  saat  ini,  terutama
              Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yaitu pasal 26 mengenai cara
              perhitungan upah minimum dan pasal 27 mengenai Upah minimum provinsi.

              "Selain itu revisi ini bertentangan dengan pasal 29 tentang waktu penetapan Upah Minimum
              yang  selambat-lambatnya  ditetapkan  pada  tanggal  21  November  2021,"  ujar  Ketua  Umum
              Apindo Hariyadi Sukamdani.

              Hariyadi mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara sepihak melakukan revisi UMP DKI
              Jakarta 2022 tanpa memperhatikan pendapat dunia usaha, khususnya Apindo DKI Jakarta yang
              menjadi bagian dari Dewan Pengupahan Daerah sebagai unsur dunia usaha. Dewan Pengupahan
              Daerah terdiri dari unsur tripartit, antara lain pemerintah, serikat pekerja, dan pengusaha.



















                                                           297
   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303