Page 370 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 370

Berdasarkan aturan itu, penghitungan kenaikan UMP berdasarkan data Badan Pusat Statistik
              (BPS). Sehingga jika dihitung berdasarkan formula tersebut UMP DKI Jakarta tahun 2022 sebesar
              Rp4.453.935, naik Rp 37.749 atau sekitar 0,8 persen saja dibandingkan 2021.

              Setelah direvisi Anies, maka nilai UMP DKI 2022 naik Rp225.667 menjadi Rp4.641.854.

              "Dengan kenaikan Rp 225.000 per bulan, maka para pekerja dapat menggunakannya sebagai
              tambahan keperluan sehari-hari," tutur Anies dalam keterangan tertulisnya kepada media, Sabtu
              (18/12/2021).

              "Kami menilai kenaikan 5,1 persen ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
              pengusaha," sambungnya.

              Dalam siaran persnya, Anies menjelaskan beberapa pertimbangan dilakukannya revisi. Yaitu,
              kajian Bank Indonesia yang menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022
              mencapai 4,7 persen sampai 5,5 persen, sehingga inflasi akan terkendali pada posisi 3 persen
              (2-4 persen).

              Kemudian, Institute For Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan tingkat
              pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 4,3 persen.

              Lalu apa dasar hukum yang digunakan Anis untuk merevisi kenaikan UMP? Sampai saat ini,
              belum ada penjelasan dari pihak Pemprov DKI.

              Bahkan pihak Kemnaker menyatakan, keputusan Anies telah bertentangan dengan formula baru
              dalam PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan. PP tersebut adalah satu-satunya payung
              hukum yang berlaku untuk merumuskan kenaikan UMP.

              "Kemenaker sangat menyayangkan sikap tersebut yang menaikkan UMP tidak sesuai aturan yang
              berlaku.  Karena  menurut  hemat  saya,  selayaknya  amanat  undang-undang  yang  telah  resmi
              menjadi acuan di negara kita, menjadi bagian yang harus ditegakkan dan dilaksanakan sesuai
              aturannya,"  jelas  Kepala  Biro  Humas  Kemenaker  Chairul  Fadhly  Harahap,  dikutip  dari
              Kompas.com, Rabu (22/12/2021).

              Chairul mengatakan, Kemenaker akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk
              menindaklanjuti keputusan kepala daerah yang menetapkan UMP tidak sesuai aturan.

              Sementara  itu,  Direktur  Jenderal  Otonomi  Daerah  Kementerian  Dalam  Negeri  (Kemendagri),
              Akmal  Malik,  mengaku  belum  bisa  menyebut  ada  atau  tidaknya  pelanggaran  dalam  revisi
              kenaikan UMP DKI 2022.

              Butuh pendalaman terlebih dulu untuk Kemendagri menentukan apakah langkah Gubernur DKI
              Jakarta Anies Baswedan itu termasuk kategori pelanggaran.

              “Kami tidak bisa katakan itu (ada pelanggaran) dulu. Nanti, pastinya teman-teman dari Ditjen
              Bangda (Direktorat Jenderal Bina Pengembangan Daerah) akan mencoba mempelajari itu dulu
              ya,” ungkap Akmal dikutip dari Kompas.com.

              “Kita  sedang  pelajari.  Dinamika  itu  kebetulan  ada  di  Ditjen  Bangda.  Nanti  kami  akan  coba
              komunikasikan dengan dirjen terkait,” lanjutnya.

              Akmal juga mengaku belum menerima usul dari Kemenaker terkait rencana pemberian sanksi
              kepada Anies.






                                                           369
   365   366   367   368   369   370   371   372   373   374   375