Page 81 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 81

Mereka  merangsek  masuk  ke  areal  KP3B  hingga  ke  Pendopo  Gubernur  Banten.  Sementara
              personel polisi yang berjaga tak mampu berbuat banyak lantaran kalah jumlah dengan massa
              buruh.

              Ketua DPD SPN Banten, Intan Indria Dewi, mengatakan jika reaksi yang dilakukan massa buruh
              merupakan bentuk kekecewaan lantaran UMK Banten 2022 tak kunjung direvisi.vMenurutnya,
              para buruh meminta agar Wahidin Halim dapat merevisi SK Penetapan UMK 2022 seperti yang
              telah dilakukan oleh kepala daerah lain seperti Anies Baswedan di DKI Jakarta.

              "Alasan dari Anies Baswedan merevisi (UMK 2022) atas dasar pertumbuhan ekonomi dan inflasi
              nasional serta yang dipertimbangkan bagaimana meningkatkan daya beli masyarakat sehingga
              mempercepat pemulihan ekonomi," kata Intan.

              "Seharusnya Gubernur Banten juga bisa mengikuti apa yang telah dilakukan oleh kepala daerah
              lain yang telah merevisi UMK 2022," tambah dia.

              "Tidak  hanya  Gubernur  Jakarta,  Gubernur  Sumatera  Barat,  Gubernur  Jawa  Timur  (juga).
              Sehingga Gubernur Banten tidak ada ketakutan untuk merevisi SK UMK," lanjutnya.

              Intan menuturkan, buruh menuntut agar UMK Provinsi Banten 2022 naik sebesar menjadi 5,4
              persen. Selain itu, massa buruh menolak jika kenaikan UMK didasari PP 36 tahun 2021 tentang
              Pengupahan.

              "Menuntut agar gubernur merevisi UMK yang berlaku. Kita dengan argumentasi kita 5,4 persen
              berdasarkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi," kata Intan.

              Sementara  saat  massa  buruh  menduduki  ruangan  Gubernur  Banten,  tidak  ada  satu  pun
              perwakilan dari Pemprov Banten yang berada di lokasi. Berdasarkan pantauan di lokasi, hingga
              pukul 20.30 WIB, massa buruh masih bertahan di areal Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi
              Banten.





































                                                           80
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86