Page 84 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 84

Judul               Kenaikan UMP DKI 5,1% Ala Anies Baswedan Didukung Kepala
                                    Bappenas, Ini Alasannya
                Nama Media          wowkeren.com
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00402205.html
                Jurnalis            Tim WowKeren
                Tanggal             2021-12-22 23:00:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Ringkasan

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi besaran kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP)
              2022  menjadi  5,1  persen.  Langkah  Anies  menuai  respons  kontra  dari  Kementerian
              Ketenagakerjaan dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), namun ternyata malah mendapat
              dukungan  dari  Menteri  Perencanaan  Pembangunan  Nasional/Kepala  Bappenas  Suharso
              Monoarfa.


              KENAIKAN UMP DKI 5,1% ALA ANIES BASWEDAN DIDUKUNG KEPALA BAPPENAS,
              INI ALASANNYA

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi besaran kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP)
              2022  menjadi  5,1  persen.  Langkah  Anies  menuai  respons  kontra  dari  Kementerian
              Ketenagakerjaan dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), namun ternyata malah mendapat
              dukungan  dari  Menteri  Perencanaan  Pembangunan  Nasional/Kepala  Bappenas  Suharso
              Monoarfa.

              Suharso menilai, kenaikan UMP berpotensi membantu mendongkrak konsumsi rumah tangga,
              apalagi  bila  nilai  kenaikannya  sangat  signifikan.  Di  sisi  lain,  konsumsi  rumah  tangga  sendiri
              merupakan kontributor terbesar dalam perekonomian Indonesia.

              "Itu  artinya  memberikan  bantalan  pertumbuhan  konsumsi  setidak-tidaknya  5,2  persen.  Jadi
              kalau 56 persen saja dari PDB (Produk Domestik Bruto) kita itu adalah konsumsi, kenaikan itu
              saja 2,3 persen sudah ada di tangan. Apalagi PPN (Pajak Pertambahan Nilai) akan naik 1 persen,
              ini saya kira perlu dipikirkan," ujar Suharso dalam keterangan persnya, Rabu (22/12).

              Kenaikan UMP dengan besaran seperti itu dapat mendorong konsumsi masyarakat hingga senilai
              Rp180  triliun  dalam  setahun.  Pada  akhirnya  pihak  pengusaha  juga  yang  akan  diuntungkan
              karena daya beli masyarakat terjaga, bahkan terdorong dengan baik.

              "Kami di Bappenas menghitung kalau naiknya saja rata-rata bisa 5 persen itu akan memompa
              disposal pengeluaran dari menambah konsumsi," ungkap Suharso menerangkan. "Itu kira-kira

                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89