Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MARET 2020
P. 63

kampung halaman, di Tegal, Jawa Tengah  "Untung anak-anak saya di Tegal, pada
               sehat. Keluarga juga di Bandung, sehat," akunya di rumah hanya bersama istri.


               Protokol kesehatan mencegah Corona juga berlaku di pabriknya. Pegawai, sebelum
               memasuki area pabrik, dicek suhu tubuh sembari disemprotkan cairan pembersih
               tangan. Di area produksi pun, cairan pembersih tangan ada di mana-mana.

               Pihak pabrik juga memberikan satu botol cairan pembersih tangan dan vitamin
               untuk dibawa pulang oleh para pekerja. Jika cairan pembersih itu habis, pekerja
               seperti Tri, bisa meminta kembali. Sistem pencegahan Corona, sedikit
               melegakannya.


               "Menguntungkan jadi tidak perlu banyak berinteraksi. Di pabrik kalau ada yang
               sakit, jadi penanganannya mudah," ujarnya.


               Berharap Kebutuhan Buruh Dijamin Negara  Di saat pandemi Corona, serikat buruh
               meningkatkan pengawasan pada pabrik agar hak-hak pekerja dipenuhi.


               Siti adalah Ketua Serikat Persatuan Perjuangan Buruh Kongres Aliansi Serikat Buruh
               Indonesia (KASBI) Kota Cimahi. Ia punya tanggung jawab tambahan dengan
               mengawasi perusahaan yang masih beroperasi di tengah pandemi.


               "Saya masih memilih  standby  . Karena hari ini masih ada kasus kecil," ujarnya.

               Siti menilai upaya pabrik masih belum maksimal dalam menjalankan protokol
               kesehatan.

               "Dalam artian harus lebih ketat lagi. Masker harus setiap hari ganti. Harus ada cek
               kesehatan. Di sini [tempat kerjanya] ada poliklinik, untuk pekerja yang sudah batuk-
               batuk langsung dibawa," ujarnya.

               Siti juga berharap agar pemerintah RI tetap bisa menjamin hak-hak pekerja dan
               buruh dalam kondisi seperti ini. Terlebih bagi pekerja dan buruh yang memang
               diliburkan oleh perusahaannya dan tidak menerima hak-haknya.

               "Teman-teman buruh tidak punya tabungan ataupun persediaan untuk beberapa
               bulan ke depan [selama pandemi Corona]," tandasnya.

               Aliansi organisasi dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) mendesak kepada
               pemerintah RI memberikan proteksi bagi buruh yang tetap bekerja pada industri
               strategis dan esensial.

               "Negara harus menjamin dijalankannya protokol kesehatan secara ketat di
               perusahaan demi melindungi kesehatan para buruh seperti alat pelindung diri, hand
               sanitizer,  management physical distancing  , perbaikan gizi, vitamin, serta
               pemberian insentif tambahan," kata, Nining Elitos rilis Gebrak, Minggu (29/3/2020).


               Ia meminta para buruh yang bekerja di perusahaan yang tak taat protokol
               kesehatan agar dilakukan pengurangan hingga penutupan operasional.



                                                       Page 62 of 107.
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68