Page 432 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 432

Hal itu ditegaskan Kemnaker sekaligus menjawab kisruh revisi UMP yang dilakukan Gubernur
              DKI Jakarta Anies Baswedan.
              Untuk diketahui, Anies Baswedan telah merevisi sendiri peraturan gubernur soal kenaikan UMP
              yang sebelumnya naik 0,85 persen atau Rp37.749 menjadi 5,1 persen atau sebesar Rp225.667,
              sehingga UMP DKI menjadi Rp4,6 juta.

              "Pemerintah konsisten untuk menerapkan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan
              mewajibkan semua kepala daerah untuk melakukan hal yang sama," kata Dirjen PHI dan Jamsos
              Kemnaker, Indah Anggoro Putri melalui keterangan tertulis, Jumat (24/12).

              Dikatakan  Indah,  dalam  mengawal  pelaksanaan  pengupahan,  dinas  ketenagakerjaan  wajib
              memberikan pemahaman kepada pengusaha dan pekerja/buruh bahwa upah minimum (UMP
              dan UMK) adalah safety net yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja kurang dari 12
              bulan.

              Sedangkan, tenaga kerja yang sudah bekerja lebih dari 12 bulan diberlakukan ketentuan struktur
              dan skala upah.

              Indah menyebut ketika terjadi perselisihan mengenai pengupahan, dinas ketenagakerjaan mesti
              mendorong pihak yang berselisih untuk berdialog secara bipartit maupun tripartit.

              "Pemerintah  daerah  wajib  mengedepankan  mekanisme  tripartit  dalam  penyelesaian
              permasalahan terkait ketenagakerjaan," katanya.
              Ditambahkan Indah, selain upah minimum, saat ini pemerintah harus mendorong implementasi
              struktur dan skala upah di perusahaan-perusahaan.

              "Pemerintah  wajib  memediasi  perusahaan/pemberi  kerja  untuk  segera  menyusun  dan
              menetapkan struktur skala upah dan melakukan pembinaan teknis melalui fasilitasi, konsultasi,
              pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan," terang Indah.

              Dalam hal pembinaan teknis telah dilakukan secara optimal dan belum membuahkan hasil sesuai
              yang diharapkan, lanjut Putri, maka dilakukan pengawasan teknis.

              Pengawasan  teknis  meliputi dampak  pelaksanaan  kewenangan  bidang  ketenagakerjaan  yang
              sudah diserahkan kepada pemerintah daerah, maka pemerintah melakukan pengawasan teknis
              melalui reviu, monitoring, dan evaluasi.

              Jika  pengawasan  teknis  tersebut  belum  membuahkan  hasil,  maka  dilakukan  tahapan  teknis
              selanjutnya berupa pemeriksaan reguler dan/atau pemeriksaan khusus.

              "Dari  hasil  pemeriksaan  yang  terakhir  ini,  jika  terbukti  terdapat  kesalahan  maka  untuk
              selanjutnya digunakan oleh pemerintah menegakkan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
              perundang-undangan," tandasnya..
















                                                           431
   427   428   429   430   431   432   433   434   435   436   437