Page 456 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 456
Pertamina (Persero). Ada beberapa masalah yang diungkap dalam pertemuan, salah satunya
mengenai kenaikan upah yang masih memerlukan komunikasi efektif antar pihak.
Berikutnya tentang pemberian insentif sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama atau PKB, yang
akan dicermati oleh kedua pihak. Lalu terakhir, penguatan persepsi para pihak terkait lingkup
kewenangannya berdasarkan ketentuan yang berlaku.
"Untuk dapat memfolow-up identifikasi dimaksud akan digelar pertemuan lanjutan pasca-Natal
dan sebelum tahun baru," kata Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja, Kemenaker, Indah Anggoro Putri, dalam keterangan tertulis, Kamis, 23
Desember 2021.
Pertemuan digelar usai adanya surat pemberitahuan mogok kerja dari FSPPB pada 17 Desember
lalu. Surat ini ditujukan kepada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan juga Direktur Utama
Pertamina Nicke Widyawati.
Lewat surat ini, serikat menyampaikan kalau mereka berencana mogok kerja selama 10 hari,
dari 29 Desember 2021 sampai 7 Januari 2022. Ada lima alasan dan sebab mereka melakukan
mogok kerja yaitu:
Tidak tercapainya kesepakatan untuk melakukan PKB di Pertamina, antara pengusaha dan
pekerja yang diwakili FSPPB
Pengusaha dan pekerja yang diwakili FSPPB gagal melalukan perundingan
Tidak adanya itikad baik dari direktur utama untuk membangun industrial peace atau hubungan
kerja yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan
Tidak diindahkannya berbagai upaya damai yang sudah ditempuh FSPPB
Diabaikannya tuntutan kepada Menteri BUMN untuk mengganti pimpinan atau Direktur Utama
Pertamina dengan yang lebih baik.
Serikat pekerja kemudian mengirimkan surat ini kepada Ida pada 20 Desember. Sehingga,
Kemenaker pun mempertemukan kedua pihak, manajemen dan serikat pekerja Pertamina di
kantor Kemenaker, Jakarta Selatan pada Rabu, 22 Desember.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Presiden FSPPB Arie Gumilar, serta Direktur Sumber Daya
Manusia Pertamina M. Erry Sugiharto dan tim. "Pertemuan ini sebagai upaya nyata Kemnaker
untuk merespon kondisi hubungan industrial yang sedang berkembang di masyarakat Indonesia
dan hangat dibicarakan," kata Indah.
Kepala Bidang Media FSPPB Kapten Marcellus Hakeng Jayawibawa membenarkan ihwal
pertemuan yang dihadiri oleh Arie dan Erry tersebut. Meski mengapresiasi langkah Kemnaker
yang langsung merespons surat mereka, Hakeng menilai pertemuan ini sebenarnya belum sesuai
dengan harapan serikat.
"Kami belum melihat ada upaya menciptakan pembicaraan yang setara antara manajemen dan
serikat," kata dia kemarin. Padahal, kata Hakeng, serikat selalu mencoba untuk membuka jalur
komunikasi dengan manajemen untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Setelah adanya rencana mogok dari para pekerja Pertamina ini, sempat beredar kabar kalau
salah satu alasan aksi ini adalah akibat manajemen akan memotong gaji karyawan. Hakeng pun
juga menyebut pihaknya tidak pernah mengeluarkan komentar mengenai masalah pemotongan
gaji ini. "Itu masih bagian dari internal kami (pekerja dan manajemen," kata dia.
455

