Page 477 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 477

Ida  meminta  pengawas  ketenagakerjaan  memastikan  langkah  antisipatif  dalam  memastikan
              perlindungan  terhadap  hak  pekerja,  khususnya  hak  upah  sesuai  dengan  ketentuan  upah
              minimum.

              "Melalui pertemuan Rakor Pengawasan ini diharapkan menjadi sharing yang bermanfaat bagi
              teman-teman di provinsi sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pengawasan dan menjaga
              keberlangsungan berusaha dan bekerja," kata Ida melalui siaran pers, Rabu (22/12).

              Permintaan itu disampaikan Ida saat membuka Rapat Koordinasi Pengawasan Ketenagakerjaan
              dalam Rangka Efektivitas Kepatuhan Pelaksanaan Upah Minimum Tahun 2022.

              Dia mengatakan fenomena penetapan upah minimum 2022 merupakan hal yang istimewa karena
              dilakukan di tengah upaya pemulihan ekonomi.

              Terkait  hal  itu,  katanya,  terdapat  dua  hal  penting  yang  harus  dicermati,  yaitu  kepastian
              pemenuhan hak upah minimum dan kelangsungan usaha.

              "Kedua hal ini harus berjalan seiring sejalan," ucapnya.

              Dia pun mendorong pengawas ketenagakerjaan selaku penegak hukum ketenagakerjaan untuk
              bekerja  secara  profesional  dengan  melakukan  langkah-langkah  preventif-edukatif,  represif-
              yustisial, atau memastikan pelaksanaan upah minimum.

              "Upaya-upaya  pembinaan  harus  lebih  dikedepankan  dengan  tidak  meninggalkan  penindakan
              hukum sebagai langkah terakhir," ucapnya.

              Sebelumnya,  Kamar  Dagang  dan  Industri  (Kadin)  Indonesia  mengkhawatirkan  keputusan
              Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang merevisi besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP)
              bakal diikuti oleh daerah lain.

              Kalangan  pengusaha  menilai  revisi  UMP  DKI  Jakarta  telah  melanggar  regulasi  karena  tidak
              mengikuti formula perhitungan yang disepakati.
              "(Diikuti oleh daerah lain) itu yang kami khawatirkan dan sudah ada satu provinsi lain yang
              mengikuti. Silahkan dicek sendiri, tetapi sudah ada. Itulah impilikasi yang kami khawatirkan,"
              kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz dalam konferensi
              pers bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Senin (20/12).
              Adi mengatakan, penetapan UMP seharusnya mempertimbangkan kondisi ketenagakerjaan di
              Tanah Air. UMP yang terlalu tinggi, kata dia, menyebabkan penyerapan tenaga kerja baru makin
              sulit, (bis/man)























                                                           476
   472   473   474   475   476   477   478   479   480   481   482