Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 FEBRUARI 2020
P. 44
Title KETEMU AIRLANGGA, LUHUT NGOBROL SOAL OMNIBUS LAW HINGGA CORONA
Media Name detik.com
Pub. Date 03 Februari 2020
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/4884502/ketemu-airlang ga-luhut-
Page/URL
ngobrol-soal-omnibus-law-hingga-corona
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Jakarta - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pagi tadi
menyambangi kantor Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Menurut Luhut
kunjungannya itu membahas dua hal, yaitu omnibus law hingga bahayanya virus corona.
Awalnya, dari cerita Luhut keduanya berbincang masalah RUU omnibus law cipta lapangan
kerja di kantor Airlangga. Menurutnya, serikat buruh sudah dikomunikasikan soal bab
tenaga kerja dalam rancangannya.
"Bicara omnibus Law, mengenai tenaga kerja tadi sudah dikomunikasikan dengan serikat
serikat buruhnya sudah dilakukan. Kan itu bagus," ungkap Luhut ditemui di kantornya,
Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020).
Pembicaraan menurutnya berlanjut ke permasalahan dampak virus corona. Menurutnya,
sudah banyak dampak yang terlihat.
"Cuma yang kita harus waspadai ini adalah sampai berapa lama ini corona bertahan.
Karena, itu dampaknya sudah mulai kelihatan. Banyak bicara ke sana tadi," kata Luhut.
Di sektor ekspor makanan misalnya, Luhut mengatakan buah manggis sudah tak lagi bisa
diekspor. Kalau hal ini terus terjadi, menurutnya bisa saja mematikan para petani.
"Karena ekspor kita misalnya seperti makanan, manggis itu mereka nggak bisa terkirim.
Akibatnya petani kita yang mati," ungkap Luhut.
Belum lagi karena penutupan akses dari dan menuju ke China, banyak daerah wisata
menjadi sepi. Luhut menyebut kerugiannya bisa sampai jutaan dollar per bulan.
"Sekarang dilarang, enggak ada yang datang. Itu lebih parah lagi sekarang. Bali itu sepi,
Singapura itu sekarang sepi. Kita Manado habis, Bintan juga nggak ada sama sekali. Jadi
bisa kita rugi berapa puluh juta dollar per bulan," papar Luhut.
Dia juga mengatakan, dahulu ada virus SARS di China yang bisa mengoreksi GDP China
hingga 2%. Sekarang dengan adanya Corona bisa saja terkoreksi hingga 3%.
"Tapi ini sangat parah. Jadi kalau dulu SARS di China itu dampak pada GDP-nya terkoreksi
2%. Sekarang bisa 3% terkoreksi mereka dan itu bisa jadi dampak besar," jelas Luhut.
(dna/dna)
Page 43 of 85.