Page 32 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 32

EMIL: KASUS ETTY TOYIB PELAJARAN UNTUK PEKERJA MIGRAN

              BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyambut baik adanya laporan dari Dubes Arab
              Saudi, bahwa pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jabar, bebas dari hukuman mati. PMI  Etty
              Toyib  ini bisa bebas Karena pemerintah membayar denda.

              "(Etty,  red)  itu  sudah  ada  di  Tanah  Air.  Saya  sudah  tugaskan  Disnaker  menjemput  dan
              memfasilitasi kepulangan Etty Toyib ini. Saya ucapkan terima kasih juga karena beliau adalah
              warga Jabar. Ini menjadi pelajaran buat sesama pekerja migran untuk sama-sama hati-hati,
              taat hukum dan juga mendapatkan perlindungan dari kita," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa
              Emil kepada wartawan, Selasa (7/7).

              Emil mengatakan, itu dendanya hampir di atas Rp 15 miliar. Sekitar 80 persennya urunan dari
              dermawan melalui lembaga zakat NU, kemudian ASN Jabar dalam empat hari pada tahun lalu
              mengumpulkan Rp 1,4 miliar.

              "Ini harga yang sangat mahal, tapi bagi kita satu nyawa sama mahalnya dengan seluruh nyawa,
              menyelamatkan satu manusia sama dengan menyelamatkan semua kemanusiaan," katanya.

              Menurut Emil, harga denfa tidak usah dipikirkan. Karena, yang penting warga Jabar selamat
              dari  hukuman  mati  dan  kembali  di  tanah  air.  "Saya  titip  kepada  Bupati  Majalengka  untuk
              memperkuat  pekerjaan  supaya  tidak  ada  lagi  orang  yang  kepepet  terus  akhirnya  mencari
              pekerjaan ke luar negeri," kata Emil seraya mengatakan, seenak-enaknya kerja di luar, lebih
              enak di tanah air sendiri.

              Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menjemput kepulangan Pekerja Migran
              Indonesia (PMI) asal Majalengka, Etty binti Toyib. Penjemputan dilakukan pada Senin (6/7)
              pukul 16.00 WIB di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten.

              Menaker Ida mengaku, senang dengan pembebasan dan kepulangan Etty. Ia menyebut, Etty
              sebagai  pahlawan  yang  sudah  sepantasnya  mendapatkan  perlindungan  dari  pemerintah.
              "Pemerintah selalu berkomitmen melindungi PMI," ucapnya.

              Sebagaimana diketahui, Etty binti Toyyib merupakan  PMI  asal Majalengka, Jawa Barat yang
              lolos dari hukuman mati di Arab Saudi berkat tebusan 4 juta riyal atau Rp 15,5 miliar.
              Etty Toyyib merupakan PMI yang bekerja di Kota Taif, Arab Saudi. Pada 2001, Etty didakwa
              menjadi penyebab meninggalnya sang majikan, Faisal al-Ghamdi. Etty dituduh meracuni sang
              majikan.

              Dalam  persidangan,  keluarga  majikan  menuntut  hukuman  mati  qisas  dan  pengadilan
              memutuskan  hukuman  mati/qisas.  Hukuman  mati  qishash  berdasarkan  Putusan  Pengadilan
              Umum Thaif No. 75/17/8 tanggal 22/04/1424H (23/06/2003M) yang telah disahkan Mahkamah
              Banding dengan Nomor 307/Kho/2/1 tanggal 17/07/1428 dan telah disetujui Mahkamah Agung
              dengan Nomor 1938/4 tanggal 2/12/1429 H karena membunuh majikannya warga negara Arab
              Saudi, Faisal bin Said Abdullah Al Ghamdi dengan cara diberi racun.

              Mulanya ahli waris majikannya meminta diyat sebesar 30 juta real atau Rp 107 miliar agar Etty
              diampuni dan tidak dieksekusi. Namun, setelah ditawar dan dilakukan berbagai pendekatan,
              akhirnya ahli warisnya bersedia memaafkan dengan diyat sebesar 4 juta riyal Saudi atau Rp
              15,5 miliar.

              Pemerintah  pun  membayar  diyat  kepada  ahli  warisnya.  Pembayaran  tersebut  mendapat
              dukungan penuh dari Lembaga Zakat Infaq dan Sodaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) sebesar
              Rp 12,5 miliar atau 80 persen dari jumlah diyat serta partisipasi masyarakat yg peduli langsung
              membayar diyat kepada ahli warisnya.
                                                           31
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37