Page 62 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2020
P. 62
Judul Alasan Serikat Pekerja Keluar dari Tim Teknis Omnibus Law
Nama Media republika.co.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://republika.co.id/berita/qdczts396/alasan-serikat-pekerja-
keluar-dari-tim-teknis-omnibus-law
Jurnalis Ali Mansur
Tanggal 2020-07-13 00:40:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
Ringkasan
Kementerian Tenaga Kerja menggelar rapat TRIPARTIT pembahasan RU-U Cipta Kerja pada
3/7/2020. Rapat yang digelar di ruang Tridharma Kemnaker tersebut merupakan tindaklanjut
dari pertemuan para menteri dengan para pimpinan serikat buruh pada 10 Juni lalu, yang
isinya membahas mengenai usulan serikat pekerja/serikat buruh guna membentuk Tim
Pembahas yang terdiri dari 3 unsur, yakni; unsur pekerja/buruh, unsur pengusaha dan unsur
pemerintah.
"Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian telah
bersurat kepada kami perihal Pembahasan Klaster Ketenagakerjaan RUU Cipta Kerja dengan
Presiden-/Ketua Umum Konfederasi/Federasi Serikat Pekerja/-Serikat Buruh (Surat No.
KWU.5-1337M.EKON/-06/2020 tanggal 17 Juni 2020)," kata Menteri Tenaga Kerja,
IdaFauziahdalam keterangan tertulis, Minggu (5/7).
ALASAN SERIKAT PEKERJA KELUAR DARI TIM TEKNIS OMNIBUS LAW
JAKARTA -- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan keluar dan
mengundurkan diri dari tim teknis yang membahas omnibus law RUU Cipta Kerja Klaster
Ketenagakerjaan. Tim ini dibentuk Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dengan tujuan
untuk mencari jalan keluar atas buntunya pembahasan klaster ketenagakerjaan. Namun,
serikat pekerja, seperti KSPSI AGN, KSPI, dan FSP Kahutindo memutuskan untuk keluar dan
mengundurkan diri dari tim.
Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, setidaknya ada empat alasan mengapa keputusan untuk
keluar dari tim teknis diambil. "Pertama, tim tidak memiliki kewenangan untuk mengambil
Page 61 of 345.