Page 66 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 JUNI 2019
P. 66
Awalnya, ketiganya memakai sebo wajah, namun Kapolres minta dibuka agar lebih
transparan.
Supervisi pabrik mancis rumahan, Lismawarni terlihat terus menitikkan air mata
ketika dicecar sejumlah pertanyaan. Dia berdalih selama ini perusahaan induk
memiliki izin, dan berdalih sistem kunci inisiatif mandor pabrik.
"Saya tahunya itu perusahaannya ada izinnya. Kalau sistem kunci mana tahu saya,
biasanya kalau sudah pulang baru dikunci, mandornya lah yang tahu itu," ujarnya
sambil menyeka mata dengan tisu.
Kapolres Binjai AKBP Nugroho Tri Nuryanto menyampaikan para tersangka
beroperasi dengan modus rumahan untuk hindari pajak, jaminan sosial
Ketenagakerjaan, hindari masalah perizinan, dan agar gaji pekerja di bawah UMR
(tenaga harian lepas).
"Ada tiga pabrik rumahan yang mereka kelola, di Jalan T Amir Hamzah Dusun IV
Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat , Desa Banyumas Stabat,
Desa Perdamaian Langkat," katanya.
"Atas perkara kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia, ketiga
tersangka disangkakan melanggar Pasal 359 KHUP dengan ancaman hukuman 5
tahun penjara. Kami juga akan kenakan pasal industri, pasal tentang lingkungan
hidup juga, jadi kena pasal berlapis nantinya. Mereka diancam 5 sampai 10 tahun
penjara," tegasnya.
Pabrik Selalu Dikunci Diperkirakan sebanyak 30 orang tewas dalam tragedi
kebakaran pabrik mancis di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun II Desa Sambirejo,
Kecamatan Binjai, Langkat, Jumat (21/6/2019).
Pipit (29) selamat bersama tiga rekannya Ayu Anita Sari (29), Ariyani (30),
Nurasiyah (24) yang sama-sama warga Dusun II Sambirejo, Binjai.
Pipit mengungkapkan, mereka selamat karena sedang keluar pabrik untuk makan
siang. Tak lama kejadian, suara ledakan terdengar dari arah pabrik mancis. Api
langsung berkobar hebat dan membumbung tinggi di atas atap pabrik.
"Kawanku, kawanku, semua habis. Mana semua kawanku itu di dalam? Semua
kawanku habis," katanya dengan berderai air mata.
Page 65 of 89.