Page 107 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2019
P. 107

Title          55 JUTA ANGKATAN KERJA LULUSAN SD, INDONESIA PERLU DEWAN VOKASI NASIONAL
               Media Name     sindonews.com
               Pub. Date      22 Juli 2019
                              https://nasional.sindonews.com/read/1422642/15/55-juta-angkatan-kerja- lulusan-sd-
               Page/URL
                              indonesia-perlu-dewan-vokasi-nasional-1563789040
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive






















               PKB mendukung visi Presiden Jokowi untuk fokus pada peningkatan sumber daya
               manusia (SDM) pada periode kedua kepemimpinannya karena faktanya, masih ada
               42,2% dari 131 juta atau 55 juta angkatan kerja hanya lulusan SD. Mereka
               mayoritas bekerja di sektor pertanian, perikanan dan konstruksi.

               "Bayangkan, menurut data BPS ini ada 55 jutaan orang yang sekolahnya hanya
               sampai SD, bahkan tidak tamat. Tidak heran tingkat literasi anak-anak kita di bawah
               rata-rata 72 negara lain. Kalau negara tidak intervensi habis-habisan melatih
               mereka, semua harapan revolusi digital 4.0 dan sejenisnya ya susah kesampaian,"
               kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Dita Indah Sari di Jakarta, Senin
               (21/7/2019).

               Menurut Dita, tekad ini harus diikuti dengan penataan kelembagaan, perencanaan
               kebutuhan tenaga kerja dan pelibatan secara penuh dunia usaha sebagai pengguna.
               Karena, percuma saja harus keluar uang banyak untuk melatih sementara SDM
               tersebut tidak diserap industri karena skill-nya tidak cocok. Ditambah lagi fakta 50-
               70% lulusan S-1 tidak siap kerja."Menurut saya menjadi kebutuhan nasional untuk
               dibentuk semacam Dewan Vokasi Nasional, sebuah lembaga pemerintah non
               departemen. Fungsi utamanya adalah mengatur seluruh perencanaan kebutuhan
               tenaga kerja. Profesi apa saja yang dibutuhkan, berapa jumlahnya, kapan, dimana,
               bagaimana jenis kompetensinya, bagaimana sertifikasinya dan lain-lainnya,"
               usulnya.

               Dia menjelaskan bahwa ide ini bukan latah atau asal-asalan. Selama ini, banyak
               kementerian punya anggaran pelatihan sendiri berupa Balai Latihan. Namun
               perencanaan penggunaan anggaran itu tergantung keinginan masing-masing
               kementerian dan bukan hasil dari perencanaan kebutuhan bersama yang terpadu.

               Dewan atau Badan Vokasi ini tidak mengelola anggaran pelatihan, karena anggaran



                                                      Page 106 of 139.
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112