Page 72 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 MARET 2020
P. 72

Ia menambahkan, pelarangan mudik akan diawasi ketat oleh Polri-TNI. Muhadjir menyebut TNI-
              Polri akan pergerakan masyarakat saat masa larangan mudik berlaku.
              "Diatur langkah pengawasannya oleh TNI/Polri, Kemenhub, Pemda, dll," ucapnya.

              Muhadjir  meminta  kementerian  dan  lembaga  pemerintah  juga  mengkomunikasikan  kepada
              publik  untuk  mensosialisasikan  peniadaan  mudik  Lebaran  ini.  Sehingga,  diharapkan  dapat
              diterima dan dipahami bersama, demi mencegah penyebaran COVID-19 secara lebih meluas lagi.

              Sekaligus  diharapkan  dapat  menyukseskan  program  vaksinasi  corona  yang  tengah  berjalan
              hingga saat ini.

              "Sehingga  upaya  vaksinasi  yang  sedang  dilakukan  bisa  menghasilkan  kondisi  kesehatan
              semaksimal mungkin sesuai yang diharapkan," katanya.

              Muhadjir menegaskan adanya larangan mudik berarti membuat pemberian bansos akan tetap
              dilakukan dan penyalurannya menyesuaikan.

              Pada kesempatan yang sama, Mensos Tri Rismaharini (Risma) juga menegaskan bansos tetap
              akan disalurkan sesuai jadwal.

              "Jadi untuk bansos tetap dilaksanakan sesuai di jadwal bulan tersebut. Bulan Mei kita serahkan
              di awal bulan Mei, untuk khusus DKI Jakarta dan sekitarnya mungkin akhirnya minggu pertama
              atau awal minggu kedua," beber Risma.

              Keputusan pemerintah melarang mudik didukung Komisi V DPR. Wakil Ketua Komisi V, Syarief
              Abdullah Alkadrie, menilai kebijakan itu sudah tepat untuk meminimalisasi penularan COVID-19.

              "Pertama saya menyambut baik kebijakan itu. Soalnya kita ini, kan, belum aman," kata Syarief.

              Apalagi, lanjut Syarief, target vaksinasi belum maksimal karena belum mencapai separuh dari
              jumlah populasi. Sehingga pandemi virus corona di Indonesia belum bisa dikatakan terkendali.

              "Jumlah vaksinasi, kan, juga belum mencapai separuh [target vaksinasi]. Ini dalam rangka untuk
              mencegah kemudaratan yang lebih besar. Jadi mudarat itu lebih utama untuk dicegah," jelasnya.

              Syarief menilai jika mudik diizinkan, maka penyebaran corona dikhawatirkan akan meningkat
              seperti  pengalaman  mudik  dan  libur  panjang  sebelumnya.  Jika  hal  itu  terjadi,  maka  tugas
              pemerintah akan semakin berat.

              Sementara itu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai larangan mudik
              2021 sudah tepat dilakukan. Pasalnya, saat ini penularan COVID-19 di Indonesia masih terus
              terjadi, meski perkembangannya sudah mulai menunjukkan tren positif.

              Luhut menjelaskan, pertimbangan larangan mudik ini juga berkaca pada pengalaman sejumlah
              negara. Misalnya, kasus corona di beberapa negara Eropa dan India melonjak hingga 30 persen
              saat pemerintah melonggarkan aturan pengetatan mobilitas masyarakatnya.

              "Memang kita enggak punya pilihan banyak mengenai libur ini. karena kita lihat pengalaman di
              Eropa di India, begitu [lockdown] dibuka ya langsung naik 30 persen," ungkap Luhut.

              "Jadi itu kita ndak mau [kasus naik lagi]. Oleh karena itu, tadi sudah diputuskan di rapat kabinet,
              libur Lebaran ini kita hold dulu," imbuhnya.
              Keputusan melarang mudik bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Perhubungan Budi
              Karya Sumadi saat rapat dengan Komisi V DPR RI pada Selasa (16/3).



                                                           71
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77