Page 87 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 MARET 2020
P. 87

Menko  PMK  Muhadjir  Effendy  menyebutkan  larangan  mudik  lebaran  tahun  ini  akan  dimulai
              tanggal 6 sampai 17 Mei 2021.
              Tujuannya adalah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 seperti yang tejadi sebelumnya
              yakni pada beberapa kali masa libur panjang, termasuk saat libur Natal dan Tahun Baru 2020.

              "Sesuai  arahan  Bapak  Presiden  dan  hasil  keputusan  rapat  koordinasi  tingkat  menteri  maka
              ditetapkan  bahwa  tahun  2021  mudik  ditiadakan,"  tegasnya  saat  konferensi  pers  usai  rakor
              melalui media daring.

              Muhadjir menekankan larangan mudik lebaran tidak hanya berlaku bagi Aparatur Sipil Negara
              (ASN),  pegawai  Badan  Usaha  Milik  Negara  (BUMN),  maupun  TNI/Polri,  melainkan  pegawai
              swasta dan juga seluruh masyarakat Indonesia.

              Hal tersebut sekaligus untuk memaksimalkan manfaat dari pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang
              telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

              Sementara itu, lanjutnya, untuk cuti bersama Idul Fitri tetap diberlakukan yaitu pada tanggal 12
              Mei 2021.

              Kendati  masyakat  diimbau  untuk  tidak  melakukan  pergerakan  atau  aktivitas  kegiatan  yang
              berpotensi menaikkan angka kasus penularan dan keterpaparan Covid-19.

              "Untuk imbauan supaya tidak bepergian kecuali dalam keadaan urgent. Mekanismenya untuk
              pergerakan orang dan barang pada masa Idul Fitri itu akan diatur oleh kementerian/lembaga
              terkait dan untuk kegiatan keagamaan dalam rangka menyambut Ramadan dan Idul Fitri juga
              akan diatur oleh Kemenag berkonsultasi dengan MUI dan organisasi-organisasi keagamaan yang
              ada," pungkas Menko PMK.

              Pada  kesempatan  tersebut  juga  diungkapkan  bahwa  terdapat  pengecualian  larangan  mudik,
              khususnya bagi pegawai yang sedang melakukan perjalanan dinas.

              Meskipun, untuk itu harus disertai dengan syarat memiliki surat tugas yang ditandatangani oleh
              pejabat  minimal  eselon 2  bagi  ASN  dan  BUMN atau  surat  keterangan  dari  kepala  desa  bagi
              masyarakat yang memiliki keperluan mendesak.

              "Tentang  urgensinya  akan  ditentukan  oleh  instansi  dan  perusahaan  tempat  dia  bekerja.
              Panduannya akan diatur oleh KemenpanRB, sedangkan untuk tanggung jawab perusahaan akan
              diatur oleh Kemenaker, sedangkan yang di luar itu akan diatur oleh Kemendagri," jelas Menko
              PMK.

              Sedangkan, di sisi lain, Mensos Tri Rismaharini turut menyampaikan bahwa untuk bantuan sosial
              (bansos) selama masa cuti Idul Fitri akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yakni pada awal bulan
              Mei.

              Lebih lanjut, khusus untuk bansos di DKI Jakarta dan sekitarnya dapat dilakukan pada minggu
              pertama atau awal minggu kedua di bulan Mei tersebut.(kemenkopmk.go.id).














                                                           86
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92