Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 MARET 2020
P. 91

negative  -  Timboel  Siregar  (Sekjen  Organiasi  Pekerja  Seluruh  Indonesia)  Bu  Menaker  harus
              tegas, termasuk meminta gubernur tegas bila ada pengawas nakernya yang tidak jelas dalam
              bekerja.  Bu  Menaker  jangan  mau  disuap,  maka  lagi  meminta  setoran  dari  pengawas
              ketenagakerjaan melalui dirjennya. Ini jangan sampai terjadi

              neutral - Timboel Siregar (Sekjen Organiasi Pekerja Seluruh Indonesia) Saya masih menaruh
              harapan  adanya  perbaikan  di  pengawasan  ketenagakerjaan  ke  depan,  dan  Bu  Menaker  bisa
              membuat legacy baik buat buruh



              Ringkasan

              Sekjen  Organisasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (Opsi),  Timboel  Siregar  mengatakan,  masalah
              hubungan industrial yang paling terburuk adalah lemahnya peran pengawasan ketenagakerjaan.
              Dalam catatan Opsi banyak pelanggaran hak normatif yang gagal diselesaikan, dan hilang demi
              waktu. "Kalau pun ada nota pemeriksaan yang dikeluarkan pengawas, nota tersebut kerap kali
              tidak ditindaklanjuti dan pekerja tidak bisa mengakses nota tersebut untuk membawanya ke
              pihak lain," kata Timboel Jumat (26/3/2021).



              KINERJA PENGAWAS KETENAGAKERJAAN KEMNAKER MASIH BURUK

              Jakarta,  Sekjen  Organisasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (Opsi),  Timboel  Siregar  mengatakan,
              masalah  hubungan  industrial  yang  paling  terburuk  adalah  lemahnya  peran  pengawasan
              ketenagakerjaan. Dalam catatan Opsi banyak pelanggaran hak normatif yang gagal diselesaikan,
              dan hilang demi waktu. "Kalau pun ada nota pemeriksaan yang dikeluarkan pengawas, nota
              tersebut kerap kali tidak ditindaklanjuti dan pekerja tidak bisa mengakses nota tersebut untuk
              membawanya ke pihak lain," kata Timboel Jumat (26/3/2021).

              Timboel  mengatakan  seperti  itu  terkait  pernyataan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida
              Fauziyah,  yang  mengatakan,  jumlah  kasus  pelanggaran  norma  ketenagakerjaan  mengalami
              penurunan dalam dua tahun terakhir. Hal ini berdasarkan hasil pengawasan ketenagakerjaan
              selama dua tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan jumlah perusahaan yang melakukan
              pelanggaran.  Pada  tahun  2019  sebanyak  21.000  perusahaan  melakukan  pelanggaran,
              sedangkan tahun 2020 turun menjadi sekitar 11.000 perusahaan.

              Begitupun  dengan  pelanggaran  norma  ketenagakerjaan.  Pada  2019  terjadi  35.000  kasus
              pelanggaran norma ketenagakerjaan. Pada 2020, angka ini turun menjadi 21.000. Penurunan
              serupa juga terjadi pada pelanggaran norma K3. Dari 13 ribu kasus pada 2019 turun menjadi
              5.000 kasus setahun berikutnya.

              Menurut  Timboel,  kalau  Ida  Fauziyah,  mengatakan,  jumlah  pelanggaran  hak  normatif  turun,
              yaitu  karena  selama  ini  pengawas  ketenagakerjaan  tidak  mau  menangani  dan  cenderung
              menyerahkannya ke mediator dan selanjutnya akan digugat di Pengadilan Hubungan Industrial
              (PHI).  "Saya  kita  pernyataan  Bu  Menaker  sangat  keliru  dan  seharusnya  Bu  menaker  mau
              membuka diri menerima laporan langsung soal kinerja pengawasan di tingkat kementerian dan
              propinsi," kata Timboel.
              Menurut  Timboel,  dinaikkannya  status  pengawas  ke  propinsi  malah  membuat  masalah
              pengawasan jadi sulit. "Kami dari Opsi banyak melaporkan pelanggaran hak normatif ke propinsi
              dan  lantai  7  Gedung  Kemnaker  tapi  hingga  saat  ini  tidak  bisa  diselesaikan.  Jadi  kinerja
              pengawasan Kemnaker masih buruk," kata dia.




                                                           90
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96