Page 249 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 SEPTEMBER 2021
P. 249

SERIKAT PEKERJA DIMINTA DIALOG SOSIAL DENGAN PERUSAHAAN DEMI
              KENYAMANAN KERJA PEREMPUAN
              Pengurus  serikat  pekerja/serikat  buruh  (SP/SB)  perempuan  didorong  agar  sering  melakukan
              dialog  sosial  dengan  manajemen  perusahaan  tentang  pentingnya  membangun  budaya  zero
              tolerance  for  harassment.  Dialog  sosial  sebaiknya  dilakukan  di  lingkungan  perusahaan  guna
              terwujudnya kenyamanan bekerja bagi perempuan.

              "Kalau  perusahaan  punya  komitmen  itu  kan,  orang  gak  berani  melakukan  kekerasan  atau
              pelecehan seksual," ucap Menaker, Ida fauziyah, dalam Dialog Sosial dengan Pengurus Serikat
              Pekerja Perempuan di Balai K3 Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/10/2021).

              Menaker Ida menyatakan, bentuk kekerasan atau pelecehan seksual ada verbal dan non-verbal.
              Keduanya tidak boleh terjadi atau menimpa pekerja, khususnya pekerja perempuan.

              Menurutnya, inisiasi dialog sosial dengan manajemen perusahaan harus datang dari perempuan
              karena perempuan lebih memiliki kepekaan daripada laki-laki.

              "Perempuan yang harus pro aktif dialog, memsosialisasikan ke kalangan pekerja dan perusahaan
              melalui forum-forum yang ada di perusahaan agar tidak boleh terjadi kekerasan, pelecehan,"
              ujarnya.

              Menurutnya, jika sering dilakukan sosialisasi maka ruang bagi siapa pun yang akan melakukan
              kekerasan atau pelecehan menjadi tertutup.
              "Kita tidak menoleransi kekerasan atau pelecehan. Siapa pun pelakunya. Perempuan pun jika
              melakukan kekerasan, maka ia wajib diganjar hukuman yang sama," ucapnya.

              Lebih luas, ia menyatakan bahwa sosialisasi antikekerasan atau pelecehan juga perlu dilakukan
              di luar tempat kerja, seperti keluarga dan lingkungan sosialnya.

              "Teman-teman ini perlu memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat," ujarnya.
              Turut  hadir  dalam  kesempatan  ini  Dirjen  PHI  dan  Jamsos,  Indah  Anggoro  Putri;  Dirjen
              Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang; Staf Khusus Menaker, Dita Indah Sari dan M. Reza
              Hafiz;  Kadisnakertrans  Provinsi  Jawa  Barat,  Rachmat  Taufik  Garsadi;  dan  Kepala  Balai  K3
              Bandung, Muhammad Imran.




























                                                           248
   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254