Page 69 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 69
"Otoritas Taiwan telah menyusun rencana program khusus penempatan PMI dan telah diajukan
kepada National Health Command Center (NHCC)," kata Ida dalam keterangannya, kemarin.
Implementasi rencana program tersebut, kata dia. memerlukan kolaborasi dan kerja sama intens
antara Indonesia dan Taiwan.
Menurut Ida, Indonesia menjadi partner pertama yang diajak mendiskusikan hal-hal yang perlu
dipersiapkan dalam rencana penempatan kembali pekerja migran ke Taiwan.
Apabila pihak Indonesia telah menyelesaikan persiapan pencegahan pandemi Covid-19, maka
Taiwan untuk tahap pertama akan menerima penempatan 1.700 orang PMI. Masing-masing 850
orang sektor formal dan sektor domestik.
Ida menekankan, kebijakan khusus Taiwan ini didasari kurangnya tenaga kerja sektor industri di
negara itu.
"Demi perkembangan ekonomi di negaranya dan mencukupi kebutuhan tenaga kerja, Taiwan
mengajukan proposal rencana penempatan ke Pusat Komando Epidemi Sentral untuk
memperoleh persetujuan penempatan PMI," jelas Ida.
Dibukanya kembali pengiriman PMI ke Taiwan, menurut Ida. akan meningkatkan pendapatan
masyarakat. Khususnya bagi para pekerja migran. Sebab, dengan kesempatan mendapatkan
upah yang lebih tinggi, pekerja migran dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga dengan
lebih baik.
'Remitansi (pengiriman uang dari luar negeri) dari migrasi terbukti mengurangi kemungkinan
rumah tangga PMI jatuh miskin hingga 28 persen," ungkap Ida.
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2-MI) Benny Rhamdani menambahkan,
PMI jadi penyumbang devisa terbesar untuk Indonesia, selain industri sektor minyak dan gas
(migas), yakni Rp 159,6 triliun per tahunnya. nov
68