Page 172 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 172
RESPONS ADUAN MASYARAKAT, KEMENAKER SIDAK TEMPAT KARANTINA PEKERJA
MIGRAN DI BATAM
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama tim
gabungan ke beberapa hotel yang menjadi tempat isolasi calon pekerja migran Indonesia
(CPMI), Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (16/8/2021).
Tim gabungan yang dimaksud, yaitu Pengawas Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal (Ditjen)
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker
dan K3) bersama Tim Satuan Tugas (Satgas) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), serta
Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan
PKK).
Dalam sidak tersebut, tim gabungan yang diturunkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen)
Binwasnaker dan K3 Haiyani Rumondang menemukan 46 CPMI perempuan ditampung di Hotel
Penuin Batam, Hotel Redlink, dan De Merlion Hotel.
Saat penyidakan di Hotel Penuin, terdapat 45 CPMI memiliki dokumen dan satu CPMI tidak
memiliki dokumen lengkap. Adapun 46 CPMI ini diduga akan diberangkatkan untuk bekerja di
Singapura.
Dalam kesempatan itu, Koordinator Norma Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja, Hubungan
Kerja, dan Kebebasan Berserikat Dit Binareksa Kemenaker Fransiskus Xaverius (FX) Watratan
menyatakan, sidak yang dilakukan pihaknya merupakan respons cepat Kemenaker terhadap
pengaduan masyarakat.
Pengaduan tersebut, kata dia, mengenai indikasi adanya calon pekerja migran yang akan
ditempatkan di Singapura telah ditampung di lokasi hotel berbeda di Batam
“Selaku penegak hukum ketenagakerjaan, kami akan menindaklanjuti kasus ini sesuai ketentuan
Undang-undang (UU) Nomor 18 Tahun 2017,” ujar FX Watratan saat memimpin sidak didampingi
Subkordinator Rizky Nasution, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa
(17/8/2021).
Adapun UU Nomor 18 Tahun 2017 berisi tentang pelindungan pekerja migran Indonesia,
termasuk dugaan adanya tindak pidana ketenagakerjaan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Binareksa Kemenaker Yuli Adiratna menduga, sebanyak
45 CPMI di Kota Batam diberangkatkan oleh beberapa Perusahaan Penempatan Pekerja Migran
Indonesia (P3MI).
Salah satu perusahaan terduga, yaitu PT Citra Karya Sejati (CKS) di Malang, karena akan
memberangkatkan 13 CPMI ke Singapura.
"Menurut informasi, dokumennya ada. Akan tetapi, kami masih akan mendalami terkait dokumen
yang dimiliki 45 CPMI apakah sesuai regulasi atau tidak," kata Yuli, melalui Siaran Pers Biro
Humas Kemnaker di Jakarta.
Dari hasil pengembangan sidak di Hotel Penuin, Batam, Kemenaker menduga bahwa modus
operandi yang dilakukan yakni dengan cara "mengoplos" atau mencampur CPMI prosedural
(memiliki dokumen) dengan nonprosedural (tidak memiliki dokumen).
Untuk itu, Yuli menegaskan, pihaknya akan mendalami P3MI yang bertanggung jawab terhadap
penempatan 45 CPMI yang dikarantina di beberapa hotel di kota Batam dan satu CPMI yang
diduga ditempatkan secara nonprosedural.
171