Page 58 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2021
P. 58

“WAGEPEDIA” PUSAT INFORMASI PENGUPAHAN

              Saat ini kementerian tenaga kerja (kemenaker) telah meluncurkan kanal pengupahan bernama
              wagepedia. Informasi ini disampaikan Menaker Ida Fauziyah, di Jakarta, Selasa (16/11).

              Ida  menuturkan,  kementerian  meluncurkan  wagepedia  sebagai  kanal  informasi  terkait
              pengupahan yang valid dan akurat. Dalam wagepedia tersebut juga terdapat fitur kalkulator
              upah minimum (UM). "Siapa pun, di mana pun dan kapan pun dapat mengetahui perhitungan
              nilai upah minimum tahun 2022," ujar Ida.

              Dengan  demikian,  data  tersebut  dapat  digunakan  sebagai  salah  satu  alternatif  pengambilan
              keputusan para stakeholders pengupahan dengan transparan dan akurat. Menurut Ida, saat ini
              besaran UM di hampir seluruh wilayah sudah melebihi median upah (marjin antara 50 persen
              upah tertinggi dan 50 persen terendah dari karyawan di posisi tertentu).

              Kondisi UM yang terlalu tinggi tersebut menyebabkan sebagian besar pengusaha tidak mampu
              menjangkaunya.  Dia  menilai,  hal  ini  akan  berdampak  negatif  terhadap  implementasinya  di
              lapangan.  Hal  tersebut  sudah  sangat  terlihat  yaitu  dengan  UM  dijadikan  upah  efektif  oleh
              pengusaha.

              "Dengan  demikian  kenaikan  upah  cenderung  hanya  mengikuti  UM,  tanpa  didasari  kinerja
              individu. Hal ini juga yang kemudian membuat teman-teman SP/ SB lebih cenderung menuntut
              kenaikan UM," ucapnya.

              Ida menyebut, UM saat ini tidak memiliki korelasi sama sekali dengan angka rata-rata konsumsi,
              median upah, atau bahkan tingkat penganggurannya. Sebagai contoh, terdapat kabupaten dan
              kota, meski bersebelahan, kabupaten memiliki nilai UM hampir dua kali dari kota.

              "Terdapat kabupaten dengan angka pengangguran sangat tinggi dan mayoritas penduduknya
              masih  bertani.  Namun  karena  kabupaten  tersebut  memiliki  wilayah  industri,  maka  dipaksa
              memiliki nilai UMK yang sangat tinggi," katanya.

              Menaker juga menegaskan bahwa perusahaan yang membayar upah di bawah UM dikenakan
              sanksi pidana. Berdasarkan UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, sudah tidak ada lagi
              penangguhan UM.

              "Maka, seluruh perusahaan wajib membayar upah sekurang-kurangnya sebesar UM tahun 2022
              atau sebesar Upah Minumum Sektor yang masih berlaku," ujarnya. Dia menjelaskan, UM adalah
              upah terendah yang ditetapkan pemerintah bagi pekerja/ buruh dengan masa kerja kurang dari
              satu tahun pada perusahaan bersangkutan.

              Dia menekankan, UM bertujuan melindungi pekerja agar upahnya tidak dibayar terlalu rendah
              akibat posisi tawar lemah dalam pasar kerja. Selain itu, kebijakan UM ditujukan sebagai salah
              satu instrumen pengentasan kemiskinan. "Selain itu, juga untuk mendorong kemajuan ekonomi
              melalui pengupahan yang adil dan berdaya saing," jelasnya.

              ruf/G-1













                                                           57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63