Page 185 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2021
P. 185

Hal ini ditunjukkan dari total pekerja terdampak dari sisi permintaan sebesar 18,45 juta orang
              atau 96,6 persen dari seluruh total penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19.
              Menurut Anwar hal itu memperlihatkan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) pada masa
              pandemi tidak terlalu berkontribusi besar terhadap tingkat pengangguran secara umum.

              "Sebab  langkah  pemerintah  dalam  bentuk  berbagai  program  bantuan  atau  stimulus  cukup
              berhasil menekan angka pengangguran karena COVID-19," jelasnya.

              Istilah  ledakan  PHK,  katanya,  kurang  tepat  digunakan  mengingat  relatif  kecilnya  tingkat
              pengangguran akibat COVID-19, meskipun sektor informal menjadi jaring pengaman penyerapan
              tenaga kerja.

              "Persentase tenaga kerja di sektor informal selama masa pandemi cenderung meningkat dari
              56,64 persen pada Februari 2020 menjadi 59,62 persen pada Februari 2021," katanya.
              Dari sisi regulasi, Kemnaker telah menerbitkan dua Permenaker, dua Kepmenaker, dan empat
              Surat Edaran untuk mengantisipasi PHK sebagai dampak pandemi.

              Sesuai regulasi di atas, dari sisi pengupahan pemerintah telah memberikan panduan pelaksanaan
              pengupahan bagi perusahaan terdampak pandemi COVID-19 dan pemberlakuan pembatasan
              kegiatan usaha, agar tetap dapat memenuhi hak-hak pekerja.

              "Dalam  menjalankan  program  Bantuan  Subsidi  Upah  Tahun  2020  dan  2021,  menyesuaikan
              besaran pembayaran upah pekerja berdasarkan kesepakatan pengusaha dan pekerja," katanya.













































                                                           184
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190