Page 267 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2021
P. 267

neutral  -  Riden  Hitam  Aziz  (Presiden  Forum  Serikat  Pekerja  Metal  Indonesia  (FSPMI))  Sikap
              FSPMI tetap obyektif, karena perusahaan sudah normal dan bisnis sudah berjalan. Hal-hal yang
              selama ini didapat pekerja, tidak direduksi



              Ringkasan

              Menteri  Ketangakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah,  mengatakan  bahwa  sosialisasi  Undang-
              Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja terus dilakukan secara intensif, terutama
              bagi kalangan pengusaha atau manajemen perusahaan. Hal ini diperlukan agar pengusaha dan
              pekerja memperoleh titik temu dalam memandang UU Cipta Kerja.



              TERIMA AUDIENSI FPSMI, MENAKER IDA : SOSIALISASIKAN UU CIPTA KERJA
              SECARA INTENSIF DEMI KESAMAAN PANDANGAN

              Menteri  Ketangakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah,  mengatakan  bahwa  sosialisasi  Undang-
              Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja terus dilakukan secara intensif, terutama
              bagi kalangan pengusaha atau manajemen perusahaan. Hal ini diperlukan agar pengusaha dan
              pekerja memperoleh titik temu dalam memandang UU Cipta Kerja.

              "Sosialisasi  ini  dilakukan  persektor,  misalnya  sektor  otomotif,  pariwisata,  yang  memiliki
              karakteristik dan tidak bisa disamakan dengan sektor-sektor lain. Jadi mohon dukungan Bapak
              Ibu semua, karena saat masa transisi ini banyak hal bisa terjadi," kata Menaker Ida Fauziyah
              saat menerima audiensi Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Gedung Kemnaker,
              Jakarta, Rabu (8/9/2021).

              Menaker Ida Fauziyah memahami bahwa UU Cipta kerja merupakan produk legislasi baru yang
              disahkan  pada  5  Oktober  2020,  masih  membutuhkan  sosialisasi  lebih  masif  lagi  kepada
              stakeholder ketenagakerjaan. Bukan hanya kepada pekerja, tapi perusahaan juga harus memiliki
              pemahaman yang utuh terhadap UU Cipta Kerja.

              "Kami selalu minta teman-teman PHI Jamsos untuk tidak berhenti mensosialisasikan UU Nomor
              11 Tahun 2020 untuk menghindarkan adanya salah interpretasi dari UU tersebut," katanya.

              Didampingi Dirjen PHI Jamsos, Indah Anggoro Putri dan Staf Khusus Menaker, Dita Indah Sari,
              Menaker Ida melakukan dialog selama 120 menit dengan Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz,
              bersama Arif selaku Ketua PUK PT Hino, Tri (Mitsubishi), Wahyu (Honda), Heru (Suzuki), dan
              Amin (Yamaha).

              Menaker Ida Fauziyah mengakui sedikit sekali perusahaan menerapkan Struktur dan Skala Upah
              (SUSU), padahal SUSU merupakan pintu masuk untuk memperkuat perlindungan pengupahan
              kepada pekerja yang sudah bekerja di atas 12 bulan. Bahkan praktek di lapangan, perusahaan-
              perusahaan menggunakan upah minimum sebagai standar upah.

              "Itu masalahnya, jadi tidak menghargai, tidak ada merit system (kebijakan manajemen Aparatur
              Sipil  Negara  (ASN)  berdasarkan  kualitas,  kompetensi  dan  kinerja  secara  adil  dan  wajar).  Ini
              sebenarnya problem, meski filosofinya sudah benar, kita dorong agar orang bekerja dihargai
              sesuai dedikasi, loyalitas, kompetensi, dan skills, " katanya.

              Menaker Ida Fauziyah menyadari UU Cipta Kerja membutuhkan waktu untuk mencapai titik ideal.
              Saat ini, diakuinya, masih dihadapkan masa transisi, yang bisa dimanfaatkan berbagai pihak
              untuk mencari momentum masa transisi untuk kepentingannya sendiri.


                                                           266
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272