Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JUNI 2020
P. 52

KEPUTUSAN MENAKER HENTIKAN PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA
              DIGUGAT

              Merahputih.com  - Forum Komunikasi Pekerja Migran Indonesia (FKPMI) melakukan gugatan
              terhadap  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  ke  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara  (PTUN)
              Jakarta, Kamis (11/6).

              "Pada tanggal 18 Maret 2020, Menteri Ketenagakerjaan menerbitkan Surat Keputusan Nomor
              151 Tahun 2020, tentang Penghentian Penempatan Pekerja Migran Indonesia ke luar negeri
              dengan  alasan  pandemi  COVID-19,"  ujar  Kuasa  Hukum  FKPMI,    M.  Zainul  Arifin    dalam
              keterangannya, Kamis (11/6).

              Meskipun keputusan menteri ini bersifat sementara, akan tetapi berdampak sangat luar biasa
              terhadap calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja ke luar negeri, sebab sudah
              ada  ribuan  pekerja  yang  sudah  memiliki  persyaratan  dokumen  lengkap  untuk  siap
              diberangkatkan untuk bekerja ke negara tujuan penempatan.

              "Jika ini terus berlanjut maka akan berdampak terhadap perekonomian pekerja beserta keluarga
              dan perekonomian nasional. Bahkan dapat mengakibatkan akan terjadinya peningkatan calon
              pekerja yang akan bekerja ke luar negeri secara ilegal atau non prosedural yang saat ini semakin
              banyak dan tidak terkendali," katanya.

              Zainul  Arifin  telah  mendaftarkan  melalui  e-court  gugatan  oline  ke  PTUN  Jakarta  terhadap
              Permohonan Pembatalan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 151 Tahun 2020, tentang
              Penghentian Sementara Penempatan Pekerja Migran Indonesia.

              "Seperti biasanya pekan depan setelah pendaftaran gugatan biasanya sudah ada pemanggilan
              persidangan terkait gugatan ini," katanya.

              Para TKI sedang urus Paspor di KBRI Kualalumpur (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)  Tujuan
              dilakukannya gugatan ini, agar ada kepastian hukum dan kejelasan terhadap nasib calon pekerja
              yang gagal berangkat akibat diterbitkannya keputusan tersebut.

              "Karena  sejak  diterbitkannya  keputusan  menteri  ini,  belum  ada  keinginan  menteri  untuk
              mencabut  keputusan  tersebut,  sementara  tidak  ada  solusi  yang  diberikan  oleh  pemerintah
              terhadap calon pekerja sehingga merugikan mereka," katanya.

              Dia mengatakan para calon pekerja sudah mengurusi segala persyaratan menjadi sia-sia dan
              bahkan calon yang sudah memiliki visa kerja dan tiket pesawat mau tidak mau akan habis masa
              berlakunya.

              Sekretaris  PPP  Malaysia  ini  menilai  Menaker  tidak  konsisten  sebab  di  dalam  diktum  surat
              keputusan  menyebutkan  bahwa  bagi  pekerja  yang  telah  memiliki  visa  kerja  dan  tiket
              transportasi  ke  negara  tujuan  penempatan  dapat  diberangkatkan  dalam  hal  negara  tujuan
              penempatan tidak menutup masuknya orang asing untuk bekerja.

              Namun kenyataannya pekerja tetap juga dilarang berangkat sementara negara penerima PMI
              sudah  membuka  bagi  pekerja  asing  untuk  bekerja  di  negaranya  seperti  di  Hong  Kong  dan
              Taiwan.
              (*).









                                                           51
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57