Page 13 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 SEPTEMBER 2021
P. 13

Hak dan keselamatan kerja bagi para kurir juga akan diatur. Salah satu yang menjadi fokus
              pembahasan adalah tarif pengiriman barang yang dinilai terlampau kecil. Tarif antar  yang minim
              membuat mereka sering bekerja di luar kapasitas normal sebagai manusia. Sementara, jam kerja
              yang panjang dapat menyebabkan driver rentan kecelakaan.

              "Perlindungan terhadap mereka sama pentingnya dengan perlindungan terhadap konsumen e-
              commerce," ujarnya.

              Saat ini, pembahasan regulasi di Kemnaker masih tahap awal. Kajian itu meliputi jajak pendapat
              dan  audiensi  dengan  perusahaan  ekspedisi  dan  e-commerce,  termasuk  juga  berkoordinasi
              dengan Kementerian Perhubungan terkait tarif pengiriman yang ideal.

              "Jadi sekarang kami sedang melakukan pemetaan konsep regulasi," ujar Anwar Sanusi, Sekjen
              Kemnaker.

              Yang  jelas,  regulasi  yang  disiapkan  akan  mengatur  beberapa  poin  penting,  seperti  pola
              kemitraan, upah, jam kerja, dan keamanan kerja.

              Menyangkut pola kemitraan, regulasi berniat untuk menghilangkan sistem freelance yang tidak
              memiliki kontrak kerja atau bukti hitam di atas putih lainnya.

              Dengan  adanya  kontrak  kerja  maka  menyangkut  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  atau
              pesangon akan tunduk atau mengikuti mekanisme yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan.

              "Selama tidak ada hitam di atas putih maka mereka tidak ikut aturan UU Ketenagakerjaan," jelas
              Sanusi.

              Sesuai UU Ketenagakerjaan juga, semua pekerja wzyib diberikan tunjangan jaminan kesehatan
              BPJS,  baik  BPJS  Ketenagakerjaan  maupun  BPJS  Kesehatan.  Namun  menyangkut  tarif  antar,
              Anwar belum mau menyebut karena karena masih tahap kajian. Yang pasti, tarif yang akan
              diatur lebih tinggi dari tarif yang sekarang berlaku.

              Dengan tarif baru nanti diharapkan pendapatan kurir bisa minimal UMR, sehingga mereka tidak
              tidak  lagi  ngoyo.  Dengan  begitu,  jam  kerja  mereka  tidak  terlalu  diporsir  dan  minimal  bisa
              mendekati jam kerja di profesi lainnya yang bekisar 8-9 jam.

              "Jadi pembahasan aturan ini masih panjang dan belum ada draf rancangan peraturan menteri
              yang sudah dirumuskan,"cetusnya.

              Artinya,  bagi  mitra  yang  status  hubungan  kerjanya  tidak  jelas,  harus  bersabar  menunggu
              terbitnya rumusan beleid bani. Sementara bagi yang sudah memiliki perjanjian tertulis dengan
              perusahaan, maka ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur hak dan kewajiban
              pekerja pada umumnya juga berlaku bagi kurir.

              "Kedua  belah  pihak  juga  tunduk  pada  perjanjian  kerja  yang  mereka  sepakati  dan  peraturan
              perusahaan atau perjanjian kerja bersama yang ada di perusahaan,"tambahnya.
              Rencana  dibuatnya  aturan  tersebut  disambut  baik  Asosiasi  Perusahaan  Jasa  Pengiriman
              Ekspress,  Pos,  Logistik  Indonesia  (Asperindo).  Asosiasi  tempat  bernaungnya  perusahaan
              ekspedisi  ini  mengaku  selalu  memperlakukan  kurir  sebagai  aset  yang  harus  diperhatikan
              kesejahteraannya.
              Asperindo justru menuding, banyak perusahaan di luar mereka yang melakukan praktik kurir
              tidak  semestinya.  Salah  satunya  yang  dilakukan  perusahaan-perusahaan  e-commerce  yang
              memiliki kurir sendiri dengan sistem freelance. "Setahu saya, regulasi yang disiapkan itu bakal


                                                           12
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18