Page 153 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2019
P. 153

akomodasi dan mamin, pertanian dan kehutanan, aktivitas sewamenyewa, aktivitas
               keuangan dan asuransi, aktivitas kesehatan, informasi dan telekomunikasi,
               pertambangan dan geologi, pengadaan listrik, perdagangan besar dan eceran,
               aktivitas jasa, aktivitas profesionalilmiah dan teknik.


               Dilihat dari jenis pekerjaan, maka sebagian besar sektor di atas menyerap tenaga
               kerja paling besar di Indonesia. Masih menggunakan data statistik dari BPS, jumlah
               sektor pekerjaan paling besar menyerap tenaga kerja adalah perdagangan besar
               dan eceran, industri pengolahan, penyediaan akomodasi, pendidikan, konstruksi,
               pengangkutan dan pergudangan, jasa perusahaan, keuangan dan asuransi,
               kesehatan, informasi & komunikasi, pertambangan dan penggalian, real estate,
               pengolahan air, dan pengadaan listrik.


               Mau tidak mau dengan telah dikeluarkannya Kepmenaker 228/2019, seakan tenaga
               kerja dalam negeri diharuskan untuk tidak saja bersaing dengan tenaga kerja
               nasional. Namun, juga mempersiapkan diri bersaing dengan tenaga kerja asing pada
               2.197 jenis pekerjaan di 18 kategori usaha. Oleh karena itu, kompetensi dan
               keahlian tenaga kerja nasional harus semakin ditingkatkan dan dikembangkan
               seiring tuntutan semakin tinggi.

               Pernyataan peningkatan kompetensi dan keahlian tenaga kerja nasional harus
               disertai dengan pengakuan dan penilaian dari lembaga negara yang telah dilakukan
               akreditasi. Perguruan Tinggi sebagai salah satu penghasil angkatan kerja telah
               melaksanakan tugas dan kewajiban untuk menyediakan knowledge dan pembekalan
               kebersaingan, sementara pengakuan kompetensi dan keahlian harus dilakukan
               lembaga lain atau asosiasi yang telah ditunjuk oleh negara. Pengakuan kompetensi
               dan keahlian disampaikan dengan menggunakan sertifikasi keahlian atau profesi.

               Salah satu sertifikasi profesi adalah seperti dilakukan Persatuan Insinyur Indonesia
               (PII) dengan Sertifikasi Insinyur Profesional (SIP). Dilindungi dengan
               UndangUndang Keinsinyuran, maka PII mewajibkan insinyur asing untuk melakukan
               sertifikasi profesi sesuai dengan peraturan (Undang-Undang Republik Indonesia
               tentang Keinsinyuran No 11 tahun 2014), yaitu dengan uji kompetensi dengan
               tujuan untuk memberikan perlindungan kepada pengguna keinsinyuran dan
               pemanfaat keinsinyuran dari malapraktik keinsinyuran melalui penjaminan
               kompetensi dan mutu kerja insinyur.

               Setidaknya UU Keinsinyuran 11/2014 telah memberikan warning dan redlight tenaga
               kerja asing harus mengikuti aturan. Dimulai dari pasal 8, peraturan dan kewajiban
               insinyur asing diberlakukan, dengan sanksi administratif jika terjadi pelanggaran. Ini
               dimaksudkan bahwa insinyur asing mempunyai tugas dan tanggung jawab sama
               dengan insinyur dalam negeri. Pemberlakukan terhadap insinyur asing diatur dalam
               peraturan pelaksana, yaitu Peraturan Pemerintah sebagai implementatif UU (
               Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 25 tahun 2019).

               UU Keinsinyuran 11/2014 memberikan contoh bahwa pemberlakuan Kepmenaker
               228/2019 tidak boleh menabrak peraturan perundangan di atasnya. Sehingga





                                                      Page 152 of 171.
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158