Page 101 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JULI 2020
P. 101
"Di atas kapal itu ditemukan satu orang WNI meninggal dunia dan WNI lainnya yang bekerja di
kapal tersebut," kata Kapolres Karimun, Kepulauan Riau, AKB Muhammad Adenan seperti disitat
dari Inibaru.id , Kamis (9/7).
ABK WNI Sudah Disetujui Keluarga Adenan menjelaskan, ditemukan 12 orang WNI di atas
Kapal Lu Huang Yuan Yu 117 dan 9 WNI di kapal Lu Huang Yuan Yu 118. Kedua kapal ini
diketahui mencari ikan dan cumi di perairan Indonesia. Adapun jenazah WNI yang disimpan di
dalam peti es berada di Kapal Lu Huang Yuan Yu 118.
"WNI meninggal dunia itu atas nama Hasan Afriadi asal Lampung," kata Adenan. Setelah
penyelidikan ke sesama rekan kerja ABK, jenazah meninggal dunia pada 20 Juni. Penyebab
kematian adalah penyakit paru-paru. Meski begitu, petugas akan tetap melakukan visum demi
memastikan. Saat ditemukan, kondisi jenazah masih berpakaian dan diberi selimut.
"Untuk kedua kapal kini telah dikuasai oleh tim gabungan pengamanan laut. Dua kapal tersebut
berdasarkan arahan pimpinan kapal itu kemudian dibawa ke Dermaga Lanal Batam," katanya.
ABK WNI yang Bekerja di Kapal Tiongkok Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol Aris Budiman
mengaku menerima informasi ABK asal Indonesia diduga meninggal dunia akibat dianiaya.
"Dugaan kami, salah satu kapal itu merupakan tempat penganiayaan dan kapal lainnya sebagai
saksi yang mengetahui kejadian tersebut," kata Aris Budiman. Menurut dia, informasi di kapal
tersebut ada mayat juga berasal dari WNI, dan kuat dugaan bahwa yang bekerja di kapal
tersebut merupakan korban human trafficking (perdagangan manusia).
ABK Dilarung di Laut Lepas Warga Miskin Dari Sumsel Dia mengatakan informasi tentang
kejadian itu diterima oleh aparat pada Selasa (7/7). Dan pada Rabu (8/7), dirinya
memerintahkan aparat untuk mendeteksi dan mencari kapal itu. Lanjut dia, tempat kejadian
perkara (TKP) dugaan penganiayaan terjadi di bawah wilayah yurisdiksi Indonesia dan yang
dianiayai adalah WNI walaupun dia bekerja di kapal asing.
"Sehingga kewenangan itu ada di aparat kepolisian termasuk juga di TNI AL dan Bakamla
termasuk aparat Indonesia lainnya dapat melakukan tindakan hukum. Kapal ini kurang lebih
sudah berlayar selama tujuh bulan bertolak dari Singapura ke Argentina dan begitu melewati
perairan kita langsung dilakukan penyergapan dengan seluruh aparat yang ada di laut,"
tuturnya. (Ant/X-15).
100