Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JULI 2020
P. 109

dapat dilaksanakan. Dengan terbitnya PP BP Tapera memiliki waktu antara 6 sampai 7 bulan ke
              depan untuk mempersiapkan semua

              positive - Adi Setianto (Komisioner BP Tapera) Kelompok ASN akan menjadi fokus kami di tahun
              2020-2021. Ini juga sesuai dengan arahan Komite Tapera, agar di dua tahun pertama fokus
              pada layanan kepada ASN, yang mana para ASN ini sebelumnya sudah ikut program Taperum
              PNS. Kemudian kepesertaan akan berlanjut ke pegawai BUMN BUMN/BUMD/BUMDes, kemudian
              baru ke dan TNI/Polri dan seterusnya baru ke sektor swasta
              positive  -  Eko  Djoeli  Heripoerwanto  (Direktur  Jenderal  Pembiayaan  Infrastruktur  Pekerjaan
              Umum dan Perumahan Kementerian PUPR) Semua program perumahan dari Pemerintah yang
              selama  ini  berjalan  tidak  akan  terhenti  dalam masa  transisi  BP Tapera  menuju  operasional.
              Selama BP Tapera belum bisa melayani MBR secara penuh, program seperti FLPP tetap berjalan


              Ringkasan

              Transisi perubahan dari  Bapertarum  menjadi BP  Tapera  meninggalkan masalah bagi para
              pesertanya.  Sekretaris  Jenderal  Korps  Pegawai  Republik  Indonesia  (Korpri),  Bima  Haria,
              mengungkapkan banyak  PNS  yang mengeluhkan perubahan dari Bapertarum ke  BP Tapera.
              Hingga  kini,  uang  tabungan  200.000    pensiunan  PNS    tidak  bisa  cair,  padahal  likuidasi
              Bapertarum-PNS sudah dilakukan sejak Maret 2018.



              APERSI DORONG TAPERA BISA DIGUNAKAN BAGI PEKERJA SWASTA

              JAKARTA,    -  Asosiasi  Pengembang  Perumahan  dan  Permukiman  Seluruh  Indonesia  (Apersi)
              meminta kepada pemerintah agar Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) bisa diberlakukan bagi
              pekerja swasta dan tak perlu harus menunggu 7 tahun.

              "Tapera itukan sifatnya gotong-royong, seharusnya bisa juga digunakan oleh pekerja swasta
              maupun informal. Tidak harus prioritas ASN, TNI/Polri dan BUMN saja. Kan ada dana pemerintah
              di Tapera buat subsidi, tidak perlu pekerja swasta menunggu sampai 7 tahun," ungkap Ketua
              Umum DPP Apersi, Junaidi Abdillah, kepada  Investor Daily  , di Jakarta, Kamis (9/7).

              Seperti  diketahui  bahwa  Badan  Pengelola  Tabungan  Perumahan  Rakyat  (BP  Tapera)  akan
              memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk ikut bergabung paling lambat 7 tahun
              setelah regulasi ditetapkan. Dengan besaran iuran anggota sebesar 3% dari gajinya.

              Junaidi  mengatakan,  saat  ini  Tapera  sudah  memiliki  anggaran  yang  cukup  besar  dari
              pemerintah, begitu juga anggaran dari kepesertaan ASN, TNI/ Polri dan juga BUMN.
              "Seharusnya  Tapera  ini,  tidak  hanya  memberikan  kesempatan  kepada  pegawai  negeri  saja,
              tetapi tetap membuka buat pekerja swasta, meski perusahaan belum memasukan daftar nama
              pekerja ke Tapera," katanya.

              Karena, kata Junaidi, pengumpulan dana Tapera bersifat gotong-royong, kenapa pekerja swasta
              tidak bisa diberikan bantuan lewat dana Tapera.

              "Kalau menunggu sampai 7 tahun itu terlalu lama, satu sisi masyarakat kecil, pekerja swasta
              dan informal ini membutuhkan rumah cukup besar dibandingkan ASN," ujarnya.

              Karena itu, lanjut Junaidi, Apersi mengusulkan agar Tapera ini, dibuka bagi kalangan pekerja
              swasta,  dan  hunian  MBR  ini  juga  memberikan  dampak  positif  bagi  pertumbuhan  ekonomi
              nasional.
                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114