Page 110 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JULI 2020
P. 110

Terkait soal progres pembangunan program sejuta rumah, jelas Junaidi, masih sulit tercapai,
              karena dampak Pandemi Covid-19 cukup besar bagi properti, terutama bagi sektor rumah MBR.
              Tidak itu saja, aturan yang sangat ketat di tengah pandemi Covid juga ikut membawa hunian
              ikut menurun.

              "Covid-19  terasa  sekali  dampak  bagi  kami  pengembang,  sampai  sekarang  Apersi  belum
              mengetahui berapa besar capaiannya, karena pengembang di daerah juga masih takut, belum
              sektor lainnya pendukung properti yang terkena dampak Covid ini," katanya.
              Diperkirakan capaian program sejuta rumah sampai semester I baru tercapai 30% dan jauh dari
              target yang dicapai sampai akhir tahun bangun 100 ribu unit rumah.

              "Tidak mungkin tercapai di tengah kondisi seperti ini, belum lagi aturan yang ketat dan sulit
              membuat kami berat untuk melaju. Terpenting kami bisa bertahan hidup sampai akhir tahun.
              Mudah mudahan awal tahun depan sudah mulai bangkit," katanya.

              Seperti diketahui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan
              Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) akan beroperasi pada tahun 2021.
              Operasional BP Tapera telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020
              tentang Penyelenggaraan Tapera yang telah disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei
              2020.

              "Keluarnya PP ini adalah berkah setelah proses yang cukup panjang dan berliku, mengingat UU
              yang mengamanatkan dibentuknya badan yang mengurus perumahan rakyat sudah ada sejak
              2011, dan UU tentang Tapera sendiri telah terbit pada tahun 2016," terang Direktur Jenderal
              Pembiayaan  Infrastruktur  Pekerjaan  Umum  dan  Perumahan  Kementerian  PUPR  Eko  Djoeli
              Heripoerwanto, beberapa waktu lalu.
              Menurut Heri, sapaan akrab dari Eko Djoeli Heripoerwanto, PP Nomor 25 Tahun 2020 diperlukan
              sebagai payung hukum dalam mempersiapkan operasional Tapera.

              "PP ini diperlukan oleh BP Tapera untuk melaksanakan operasionalnya. Tanpa PP ini, pengalihan
              dari dana Taperum-PNS ke Tapera tidak dapat dilaksanakan. Dengan terbitnya PP BP Tapera
              memiliki waktu antara 6 sampai 7 bulan ke depan untuk mempersiapkan semua," tambahnya.

              Heri  menegaskan  bahwa  operasional  BP  Tapera  akan dilaksanakan  secara  bertahap  dengan
              sasaran  awal  Aparatur  Sipil  Negara  (ASN)  yang  selama  ini  telah  menabung  lewat  Badan
              Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum-PNS).

              Implementasi  program  Tapera  yang  dilaksanakan  secara  bertahap  terhadap  kelompok-
              kelompok pekerja yang menjadi target segmen pengerahan dana Tapera juga disampaikan oleh
              Komisioner BP Tapera Adi Setianto.

              "Kelompok ASN akan menjadi fokus kami di tahun 2020-2021. Ini juga sesuai dengan arahan
              Komite Tapera, agar di dua tahun pertama fokus pada layanan kepada ASN, yang mana para
              ASN ini sebelumnya sudah ikut program Taperum PNS. Kemudian kepesertaan akan berlanjut
              ke pegawai BUMN BUMN/BUMD/BUMDes, kemudian baru ke dan TNI/Polri dan seterusnya baru
              ke sektor swasta," terangnya.

              Guna  menjamin  hak  warga  negara  atas  tempat  tinggal  layak  dan  terjangkau,  selama  masa
              transisi,  pemerintah  melalui  Kementerian  PUPR  menjaga  agar  layanan  perumahan  bagi
              masyarakat berpenghasilan rendah tidak terputus.

              "Semua program perumahan dari Pemerintah yang selama ini berjalan tidak akan terhenti dalam
              masa  transisi  BP  Tapera  menuju  operasional.  Selama  BP  Tapera  belum  bisa  melayani  MBR
              secara penuh, program seperti FLPP tetap berjalan," ujar Eko Heri..
                                                           109
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115