Page 186 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JULI 2020
P. 186
jenazah sudah dievakuasi. Tim medis kita gunakan APD lengkap dan sehabis itu, mereka
disemprot disinfektan
negative - Harry Goldenhart (Kabid Humas Polda Kepri) ABK yang meninggal berinisial HA
merupakan WNI yang berasal dari Lampung
Ringkasan
Aparat gabungan di Kepualauan Riau, berhasil menangkap kapal berbendera China, Rabu
(8/7/2020). Setidaknya, aparat gabungan Polri, TNI dan Bea Cukai mengamankan dua kapal
berbendera China di perairan Kepri.
KRONOLOGI TIM GABUNGAN TANGKAP DUA KAPAL BERBENDERA CHINA,
TEMUKAN MAYAT WNI DALAM FREEZER
TRIBUNJAMBI.COM - Aparat gabungan di Kepualauan Riau, berhasil menangkap kapal
berbendera China, Rabu (8/7/2020). Setidaknya, aparat gabungan Polri, TNI dan Bea Cukai
mengamankan dua kapal berbendera China di perairan Kepri. Kedua kapal yang diamankan tim
gabungan yakni kapal Lu Huang Yuan Yu 118 dan Lu Huang Yuan Yu 117.
Pantauan Tribunbatam.id, kedua kapal terlihat bersandar di dermaga pelabuhan Lanal Batam.
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV Laksamana Pertama (P)
Indarto Budiarto memberikan keterangannya, terkait diamankannya dua kapal berbendera
China, Rabu (8/7/2020) di perairan Kepri. Indiarto mengatakan, semula pihak aparat penegak
hukum mendapatkan informasi dari salah satu keluarga korban Anak Buah Kapal (ABK) yang
meninggal dunia.
"Di atas kapal tersebut dicurigai ada tindak kekerasan yang mengakibatkan meninggal dunia,"
ujar Indarto.
Dari kecurigaan itu pula, aparat penegak hukum mengamankan kapal Lu Huang Yuan Yu 118
dan Lu Huang Yuan Yu 117. Kedua kapal tersebut dicurigai jadi tempat penyiksaan kepada para
pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Kita kejar keduanya dan kapal Lu Huang Yu 117 hampir lepas saat pengejaran tadi dan sudah
masuk perairan Singapura. Untuk keterkaitan kedua kapal nanti akan di dalami kepolisian lebih
lanjut," ujarnya.
Sedangkan untuk kondisi jenazah WNI yang menjadi ABK di atas kapal tersebut, disebutkan
masih dalam keadaan utuh.
"Kondisi jenazah tadi saat ditemukan masih utuh dan mengenakan baju dan diselimuti," kata
Indarto.
Di tempat yang sama, Kapolda Kepri Irjen Pol Aries Budiman mengatakan, dari pengalaman
yang lalu, hampir sebagian besar WNI yang bekerja di kapal tangkap ikan milik negara asing
mengalami perlakuan tidak manusiawi.
"Pengalaman kita, dokumen yang ada sering kali palsu atau tidak benar isinya," ujar Aries dalam
jumpa pers di Pelabuhan Lanal Batam.
Aries mengatakan, alasan dua kapal berbendera China tersebut diamankan karena kapal Lu
Huang Yu 117 menjadi tempat penganiayaan terhadap ABK WNI yang meninggal. Sementara
informan yang melaporkan adanya ABK yang meninggal ini ke keluarganya, ada di kapal Lu
Huang Yu 118.
185