Page 187 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JULI 2020
P. 187

"Dugaan  kami,  pertama  satu  kapal  adalah  tempat  penganiayaan  kemudian  kapal  yang  lain
              adalah saksi dan warga negara kita juga yang menyampaikan bahwa di kapal itu ada mayat,"
              jelas Aries.

              Aris juga menyatakan,  ABK  WNI  di atas kedua kapal tersebut merupakan korban Tindak Pidana
              Perdagangan Orang (TPPO) yang dipekerjakan secara paksa di atas kapal. Aris mengatakan, dia
              mendapat informasi terkait  ABK  yang meninggal di atas kapal dan akan dilakukan penangkapan
              pada Rabu (8/7/2020) pagi sekira pukul 06.00 Wib. TNI AL dan Bakamla serta pihak keamanan
              laut lainnya sudah terlebih dahulu mendapatkan informasi tersebut.

              "Informasi tersebut dari Kabinda dan pada pukul 06.00 Wib itu saya perintahkan Ditpolairud
              untuk bergabung," ujarnya.

              Aris menyebutkan dalam perbantuan pengamanan tersebut pihaknya juga mengerahkan satu
              helikopter dan satu peleton Brimob dari Polda Kepri.

              "Kita juga mengerahkan satu helikopter dengan menyiagakan dua sniper dari Brimob untuk
              membantu pengejaran. Berdasarkan pengalaman beberapa kali saat pengamanan bila anggota
              kurang, jumlah dari orang di atas kapal mereka yang diserang. Sehingga atas inisiatif kami
              bersama pak Danlantamal, saya menurunkan satu peleton Brimob untuk mendukung rekan-
              rekan kita TNI AL yang sudah terlebih dahulu mengamankan di atas kapal," jelas Aris.

              Aris  juga  menyatakan  bahwa  ABK  yang  meninggal  tersebut  diketahui  berdasarkan  laporan
              keluarga pada tanggal 29 Juni 2020 lalu. Adapun kejadian meninggalnya ABK tersebut berada
              di perairan Indonesia.

              "Tanggal 29 Juni 2020 sudah meninggal. Artinya tempat kejadian perkara itu berada di wilayah
              yurisdiksi Indonesia dan dianiaya adalah  WNI  walaupun diatas kapal asing tetapi dilakukan di
              atas perairan Indonesia," tegas Aris.

              Sehingga  menurut  Aris, penanganan  hukum  dan  kewenangan  berada  di  kepolisian, TNI  AL,
              Bakamla RI. Aris mengungkapkan kapal Lu Huang Yu 117 dan 118 telah berlayar selama kurang
              lebih 7 bulan lamanya. Kapal tersebut berangkat dari Singapura dan sudah berlayar hingga
              Argentina.  Adapun    ABK    kapal  dari  dua  kapal  itu,  setelah  dilakukan  pemeriksaan  protokol
              kesehatan akan dimintai keterangan lebih lanjut oleh kepolisian.

              Petugas Terjatuh  Evakuasi jenazah Anak Buah Kapal (ABK) WNI diduga korban perbudakan
              dari sebuah kapal berbendera China di Batam cukup memakan waktu lama. Dalam hal ini, tim
              medis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap bak astronot. Jenazah ditangani oleh tim
              KKP, Lanal dan Biddokes di dalam kapal yang berlabuh di dermaga Pelabuhan Lanal Batam,
              Rabu (8/7/2020) sore.
              Selanjutnya  dipindahkan  ke  mobil  jenazah  Polresta  Barelang  untuk  dibawa  ke  Rumah  Sakit
              Bhayangkara Polda Kepri. Terpantau dalam proses evakuasi, tim medis mengalami kesulitan
              untuk  memindahkan  jenazah.  Bahkan  saat  pemindahan,  satu  petugas  medis  terjatuh  saat
              menyeberangi tangga. Saat melangkahkan kakinya di tangga, salah satu kakinya salah berpijak,
              hingga membuat tubuhnya terjatuh dengan benturan kepala mengenai tangga.

              Seusai melaksanakan evakuasi jenazah  ABK  , seluruh tim langsung disemprot disinfektan. Hal
              itu  untuk  mencegah  covid-19.  Kepala  Bidang  Pengendalian  Karantina  dan  Survei  Lan
              Evidemiologi, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Batam, Romel Simanungkalit mengatakan,
              semua rangkaian evakuasi memperhatikan protokol kesehatan.

              "Sudah berjalan dengan lancar, jenazah sudah dievakuasi. Tim medis kita gunakan APD lengkap
              dan sehabis itu, mereka disemprot disinfektan," ujar Romel.

                                                           186
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192